PURWAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat Purwakarta, Jawa Barat, mengeluhkan rencana pemerintah setempat menaikkan harga gas elpiji 3 kg di saat ekonomi yang kian memburuk.
"Harga gas melon di pasaran Purwakarta juga sudah bervariatif dari Rp 22 ribu hingga Rp 25 ribu. Sekarang ada rencana pemerintah menaikkan harga gas 3 kg, warga kian tercekik," sesal Mak Wati, 62, warga Kel Nagri Tengah, Purwakarta.
Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Purwakarta memprotes keras rencana Pemkab Purwakarta menaikan harga gas 3 kg. Organisasi besutan politisi PDI Perjuangan Adrian Napitupulu itu meminta kebijakan yang tak pro rakyat kecil tersebut diurungkan.
"Aneh, di Purwakarta saat ini tengah resesi ekonomi setelah Pemkab Purwakarta mengalami defisit anggaran ditambah daya beli masyarakat masih rendah. Bisa bisanya Pemkab berencana menaikan harga gas 3 kg, kian sekarat saja masyarakat," tegas Ketua DPC Pospera Purwakarta, Sutisna Sonjaya, Senin 25 Maret 2024.
Ia khawatir bila niatan tersebut direalisasi Pemkab bakal meningkatkan inflasi di Purwakarta. Beban ekonomi masyarakat kian berat. "Yang harus bertanggung jawab dalam kebijakan itu yakni Bagian Ekonomi," ungkapnya.
Disisi lain, ia mempertanyakan alasan Pemkab berencana menaikan harga gas 3 kg.
"Apakah ada pembenaran yang kuat dari sisi ekonomi yang dapat menjelaskan mengapa kenaikan ini perlu dilakukan? Ataukah ada kepentingan pihak-pihak tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan dari kenaikan ini?," tanya Sutisna.
Untuk itu, Sutisna mendesak bagian ekonomi Pemkab Purwakarta mempertimbangkan rencana tersebut dengan memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil. "Awas lho, harus hati hati karena kebijakan tak populis itu berdampak negatif kepada Pj Bupati Purwakarta," seru Sutisna mengingatkan.
Di tempat terpisah, Kabag Ekonomi Pemkab Purwakarta Tiktik Kartika Wulansari membenarkan pihaknya sedang melakukan penyesuaian harga gas 3 kg.
"Hanya saja hasil rapat penyesuaian harga gas 3 kg belum sepenuhnya diputuskan," ucapnya kepada awak media. (dadan)