ADVERTISEMENT

Lebaran Dua Pekan Lagi, Pasar Cipulir Jaksel Sudah Mulai Ramai Pengunjung yang Cari Baju Murah Berkualitas

Senin, 25 Maret 2024 17:45 WIB

Share
Pengunjung mulai berdatangan ke Pasar Cipulir Kebayoran Lama, Jakarta Selatan untuk mencari baju lebaran. (Poskota.co.id/Angga Pahlevi)
Pengunjung mulai berdatangan ke Pasar Cipulir Kebayoran Lama, Jakarta Selatan untuk mencari baju lebaran. (Poskota.co.id/Angga Pahlevi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bagi warga Jakarta, tradisi membeli baju baru saat Lebaran Idulfitri sudah lumrah. Umumnya, masyarakat mencari barang tersebut di tempat dengan harga terjangkau, tapi berkualitas.

Pasar Cipulir, Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan menjadi satu di antara tempat yang cukup banyak dikunjungi oleh masyarakat.

Meski perayaan Idulfitri masih sekitar dua pekan lagi, pemburu pakaian baru sudah mulai berdatangan ke Pasar Cipulir, bahkan mulai waktu pagi.

Seorang pedagang pakaian muslim anak, Ardi (38) mengatakan Pasar Cipulir mulai ramai dikunjungi masyarakat yang mencari baju lebaran sejak Sabtu, 23 Maret 2024.

"Untuk jumlah pengunjung sudah mulai ada peningkatan. Biasa lonjakan pengunjung terjadi sepuluh hari mendekati lebaran," ujar Ardi kepada Poskota di kios dagangnya Pasar Cipulir lantai dasar pada Senin, 25 Maret 2024.

Bapak empat anak ini menyebutkan, keuntungan yang diperoleh pada lebaran tahun ini cukup jauh daripada edisi-edisi sebelumnya.

"Tahun ini ada penurunan omzet sekitar 50 persen jika dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kalah dari penjualan online yang membuat jatuh para pedagang seperti kita karena perbandingan harga lebih murah jika mesan di online," katanya.

Usaha Ardi yang merupakan bisnis turunan dari keluarga ini menawarkan berbagai macam pakaian muslim anak dengan harga murah dan berkualitas.

"Rata-rata kita disini hasil produk home industri. Sehingga dari dulu sampai sekarang Pasar Cipulir dikenal lebih murah dan kualitas produk sangat dijaga jika dibandingkan dengan tempat grosiran pakaian lain," ungkap Ardi asal daerah Pariaman Sumatera Barat ini.

Dengan keadaan ekonomi naik turun seperti sekarang ini, Ardi tidak dapat memprediksi keuntungan yang akan didapatkan dari penjualan pakaian muslim anak ini.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Angga Pahlevi
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT