ADVERTISEMENT
Jumat, 22 Maret 2024 12:52 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bogor, Dedie A Rachim mengatakan pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan akan berdampak terhadap menurunnya ekonomi Kota Bogor.
"Dirasakan atau belum dirasakan, kepindahan ibukota nanti akan memberikan sedikit dampak pada Kota Bogor, terutama dari sisi pendapatan," kata Dedie, Jumat, 22 Maret 2024.
Pasalnya, hingga saat ini, perputaran ekonomi di Kota Bogor masih mengandalkan bidang jasa dan perdagangan, seperti hotel, cafe, restoran dan tempat hiburan.
"Nah, yang menjadi catatan kita ternyata hidupnya hotel, restoran dan kuliner di Bogor itu adalah kontribusi dari kegiatan Pemerintah Pusat di kota Bogor," paparnya.
Upacara kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus yang akan diselenggarakan di IKN tersebut adalah langkah awal berpindahnya Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
"Nah setelah itu, tentu secara bertahap beberapa instansi di pusat akan melaksanakan proses perpindahan," paparnya.
Dengan perpindahan Ibu Kota beserta para pejabatnya secara perlahan ke Kalimantan Timur, secara tidak langsung akan mengurangi kegiatan teknis yang biasa diselenggarakan di Kota Bogor.
"Tentu (pindahnya Ibu Kota) berdampak pada kegiatan-kegiatan yang ada di kota Bogor, yang tadinya kegiatan teknis seperti bimtek dilaksanakan di Kota Bogor, bisa jadi nanti akan pindah ke Balikpapan, Samarinda dan ke Penajam Paser, ini yang harus betul-betul kita cermati," ujar Dedie.
Lebih lanjut, Dedie menegaskan, dalam pembahasan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), hal yang terpenting adalah mengkolaborasikan seluruh potensi agar menjadi pendapatan kota.
"Kepindahan ibukota ini menjadi satu hal yang nantinya akan menjadi bagian yang harus kita selesaikan dengan solusi baru," tuturnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT