Massa aksi membakar ban di depan Gedung KPU RI, Jakarta Pusat (Jakpus) menjelang pengumuman hasil Pemilu 2024 pada Rabu, 20 Maret 2024. (Poskota.co.id/Pandi Ramedhan)

Nasional

Jelang Pengumuman Hasil Rekapitulasi, Massa Aksi Tolak Pemilu Curang Bakar Ban di Depan Gedung KPU

Rabu 20 Mar 2024, 20:03 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Massa tolak pemilu curang mulai membakar ban di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat pada Rabu, 20 Maret 2024 malam.

Pantauan Poskota.co.id di lokasi, massa mengumpulkan sampah bekas makanan dan ban hingga ditumpuk menjadi satu lalu dibakar seusai buka puasa.

Api kemudian terus membesar dan membakar sampah bekas makanan hingga ban. Tampak asap bakaran berwarna hitam membumbung tinggi.

Ratusan massa aksi satu per satu berdatangan ke sumber api. Mereka juga berteriak "Bakar Jokowi!".

Asap yang membumbung tak menyurutkan massa aksi untuk pindah atau berpaling. Api seakan menjadi penyemangat massa aksi bertahan di depan Gedung KPU.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut mengawal rekapitulasi hasil Pemilu 2024 yang akan diumumkan KPU malam ini.

Refly mengaku dirinya aktif mengikuti gelombang gerakan tolak pemilu curang karena pemilihan kali ini jelas adanya kecurangan.

"Pemilu ini tidak bebas karena penuh intimidasi, penuh mobilisasi, tidak jujur juga. Karena banyak hal yang bisa kita tunjukkan ketidakjujuran tersebut. Misalnya fenomena sirekap, tidak adil juga," kata Refly pada Rabu, 20 Maret 2024.

Ia menyebut, kecurangan Pemilu 2024 yang paling jelas terlihat yakni dugaan keterlibatan Presiden Jokowi memenangkan satu pasangan calon (paslon).

"Itu yang paling membuat pemilu tidak adil," paparnya.

Refly membeberkan keterlibatan Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024 di antaranya memobilisasi massa untuk menggunakan anggaran rakyat.

"Maka presiden bisa memobilisasi dana sebesar Rp597 triliun untuk memenangkan calon tertentu dengan berbagai program perlindungan sosial. Ada pembagian sembako dan sebagainya," ujarnya.

"Itu yang sangat tidak adil. Tidak ada calon yang memiliki kemampuan finansial yg begitu dahsyat besar,  jadi tidak boleh yang namanya paslon dibantu oleh APBN untuk dimenangkan," bebernya.

Refly menambahkan, sangat menantikan langkah KPU dan Bawaslu mengungkap temuan indikasi kecurangan Pemilu 2024. (Pandi Ramedhan)

Tags:
Tolak Pemilu Curangmassa aksipemilu 2024Hasil pemilu 2024Presiden Jokowi:KPU

Pandi Ramedhan

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor