ADVERTISEMENT

Tuntutan Diabaikan Jokowi, Mahasiswa Ancam Turun ke Jalan dengan Massa Lebih Besar

Selasa, 19 Maret 2024 05:00 WIB

Share
Mahasiswa dari Bandung demo tuntut Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) diadili di Monas, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Senin, 18 Maret 2024. (Istimewa)
Mahasiswa dari Bandung demo tuntut Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) diadili di Monas, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Senin, 18 Maret 2024. (Istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mahasiswa mengancam akan kembali turun ke jalan dengan eskalasi massa lebih besar jika tuntutan unjuk rasa (unras) yang digelar di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat pada Senin, 18 Maret 2024, tak ditanggapi.

Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Bandung (Unisba), Muhammad Ramdan mengatakan demo yang digelar hari ini hanyalah awal dan sebagai bentuk pengingat kepada pemerintah.

"Ini aksi awalan bahwasanya tadi sudah disampaikan kami beri waktu 2x24 jam apabila tidak diindahkan tuntutan kami, maka jangan salah kan kami ketika kami melakukan konsolidasi Nasional disetiap daerah-daerahnya dan melakukan aksi yang lebih besar dari pada aksi yang ini," katanya di lokasi, Senin.

Terpisah, ketua BEM Universitas Padjajaran (Unpad), Fawwaz Ihza Mahendra mengatakan, seruan aksi yang digelar yakni 'Sidang Rakyat Bersama Jokowi Beserta Kabinetnya'.

Ia dan teman-teman mahasiswa menilai di akhir periode jabatan, Presiden Joko Widodo demokrasi dan kesejahteraan masyarakat justru memburuk.

"Yang pasti kami datang ke sini itu dikarenakan para guru di beberapa kampus di Jawa Barat, guru besar tentunya itu telah menyuarakan, telah menyatakan bahwa negara ini sedang tidak dalam baik-baik saja," katanya.

"Demokrasi direduksi, konstitusi kita dilanggar dan bapak Presiden nampaknya tidak peduli dengan rakyat dengan tidak memitigasi mengenai momen harga bahan pokok," sambungnya.

Salah satu bentuk ketidakpedulian pemerintah, kata Fawwaz, yakni terkait masih banyaknya masyarakat yang kelaparan.

Dia dan teman-teman mahasiswa di Bandung menilai jika Presiden Jokowi telah memanfaatkan bantuan sosial (bansos) sebagai alat politik.

"Kami melihat masyarakat di sekitar kampus kami itu telah menjerit kesakitan karena perutnya lapar tidak bisa makan, pun dari pemerintah itu hanya ada kebijakan bansos ketika mendekati kemarin pemilu sekarang tidak ada bantuan lagi," ucapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Aminudin As
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT