Pemkab Bekasi Bakal Undang Ahli Geologi untuk Deteksi Pergerakan Tanah hingga Longsor di Bojongmangu

Minggu 17 Mar 2024, 15:34 WIB
Warga di tengah-tengah amblasnya jalan di Kampung Legok Carius, Keceamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi. (Istimewa)

Warga di tengah-tengah amblasnya jalan di Kampung Legok Carius, Keceamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi. (Istimewa)

BEKASI,POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan mengundang ahli geologi pahami insiden pergerakan tanah hingga longsor di Kampung Legok Cariu, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu.

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan dihadirkannya ahli geologi untuk mendeteksi layak atau tidaknya lahan di sekitar pemukiman warga untuk dijadikan tempat tinggal atau harus dikosongkan.

“Ya, nanti akan kita bahas lagi (mengundang badan geologi), yang terpenting saat ini pergerakan tanahnya bisa berhenti dan tidak terjadi lagi serta tidak meluas dampaknya,” ujar Dani dalam keterangannya pada Minggu, 17 Maret 2024.

Peristiwa pergerakan tanah dan longsor dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi sebulan terakhir.

Kejadian ini mengakibatkan 15 rumah warga dan mushala rusak. Empat rumah dalam rusak berat, mulai dinding hingga lantai mengalami keretakan.

Atas kejadian tersebut, sejumlah warga akhirnya mengungsi demi menghindari potensi bangunannya roboh.

Pemkab Bekasi pun menyiapkan 4 langkah tangani pergerakan tanah dan longsor, mulai penyelamatan warga, sarana transportasi, pengadaan air bersih, serta listrik dan rehabilitasi kontruksi.

"Untuk rehabilitasi bangunan, hanya bisa kita tindaklanjuti setelah lahannya ditangani secara baik, dan kita sudah mendapatkan rekomendasi dari badan geologi yaitu untuk penguatan lereng, kemudian sistem drainase dan vegetasi. Semua itu sudah dalam tahap pengerjaan oleh Pemkab dan dibantu pihak Deltamas,” jelasnya.

Meski demikian, dalam hal ini BPBD Kabupaten Bekasi bersiaga untuk memantau tanah bergerak setiap hari.

“Sebelumnya ada titik lokasi yang memang sudah terjadi di wilayah ini dan sudah ditangani oleh dinas terkait, namun berhubung intensitas curah hujan yang tinggi akhirnya meluas ke rumah warga," pungkasnya. (Ihsan Fahmi)

Berita Terkait

News Update