ADVERTISEMENT

Komisi IX DPR RI Sebut Risiko Stunting di Depan Mata, Angka Inflasi Meningkat

Jumat, 15 Maret 2024 14:19 WIB

Share
Netty Prasetiyani Heryawan. (ist)
Netty Prasetiyani Heryawan. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Heryawan menyatakan bahwa inflasi yang tidak terkendali dapat berdampak serius pada akses masyarakat terhadap pangan bergizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. 

"Peningkatan inflasi dapat mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat terhadap bahan pangan. Jika pangan sumber protein dan zat gizi lainnya mahal,  tentunya banyak keluarga  yang berisiko tidak mampu menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anaknya. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan risiko stunting. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah efektif untuk mengendalikan inflasi," kata Netty dalam keterangan medianya, Jumat, 15 Maret 2024.

“Kampanye penurunan stunting yang sudah dilakukan dengan gencar dan terus menerus harus diimbangi dengan kemampuan pemerintah menyediakan sumber pangan bergizi yang mudah dan murah," ujarnya.

"Jangan sampai kampanye penurunan stunting hancur berantakan dan tidak ada maknanya  karena  masyarakat sulit  mengakses sumber bahan pangan untuk kesehatan remaja, ibu hamil dan menyusui," tandas Netty.

Oleh sebab itu, katanya,  pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah stunting guna memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal generasi muda Indonesia.

"Pengendalian inflasi untuk ketersediaan pangan mudah dan murah adalah salah satu PR yang harus dipikirkan  pemerintah agar risiko peningkatan stunting dapat ditekan," kata politisi PKS Dapil Jabar VIII ini.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data BPS, angka inflasi Februari 2024 mengalami peningkatan di level 2,75% dibandingkan bulan Januari yang 2,57%.

“Apa langkah pemerintah untuk mencegah peningkatan inflasi dan  meroketnya harga bahan pangan? Apalagi kita berada dalam bulan suci Ramadan dimana kebutuhan akan bahan-bahan pokok meningkat secara drastis. Permintaan yang tinggi akan membuat persediaan menipis yang bakal semakin memicu naiknya harga-harga,” tambah Netty. (Rizal/Ril)

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT