Stok Habis Buat Bansos, Impor Beras Lagi

Kamis 14 Mar 2024, 05:40 WIB
Presiden Jokowi cek beras BULOG. (ist)

Presiden Jokowi cek beras BULOG. (ist)

Dalam  kunjungan kerja ke Vietnam, Presiden Jokowi mengharapkan PM Pham Minh Chinh untuk membuka impor beras ke Indonesia lagi di 2024. Sebab di akhir 2023 lalu banyak produsen beras global lebih memilih mengamankan pasokan pangan dalam negeri mengantisipasi kekeringan karena El Nino.

Harapan tersebut merupakan bagian dari rangkaian pembicaraan kerja sama perdagangan dengan Vietnam saat melakukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu.

"Ini sejalan dengan penguatan kemitraan bilateral yang memanfaatkan bonus demografi, digitalisasi, dan industri berteknologi tinggi untuk mencapai kemakmuran bersama," ujar presiden.

Pada bulan Oktober 2023 lalu, pasokan beras impor mencapai 27.000 ton asal Vietnam masuk Indonesia. Impor ini dilakukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog.

Impor beras mulai diragukan keefektifannya untuk meredam kenaikan harga beras di berbagai daerah. 

Masyarakat tetap merasakan beban berat dari kenaikan harga beras. Penyebab beras impor gagal menekan harga beras dalam negeri itu, ujarnya, karena alokasinya banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan bantuan sosial (bansos). 

Harga beras pun tidak mengalami penurunan karena penggunaannya tidak memiliki efek terhadap pasar.

Jika mengacu kepada laporan tahun-tahun sebelumnya saat situasi normal, selalu ada surplus beras pada Desember.

Angkanya rata-rata mencapai 1 hingga 1,5 juta ton sebagai cadangan beras nasional. Namun akhir tahun ini stok beras nasional justru defisit 1,45 juta ton. Artinya panen raya yang diharapkan bisa menutup stok gabah pada April nanti, sulit terjadi dan kondisi ini menjadi alarm bagi pemerintah di tengah perhelatan politik 2024. 

Tahun ini target impor mencapai 3 juta ton beras, Jokowi pernah mengungkapkan 1 juta ton beras akan didatangkan dari India, sedangkan 2 juta ton sisanya dari Thailand.  (*/)

Berita Terkait
News Update