ADVERTISEMENT

Menag Imbau Bulan Ramadhan Tak Gunakan Pengeras Suara, PA 212 Kritik Keras

Senin, 11 Maret 2024 11:04 WIB

Share
Ilustrasi pengeras suara masjid. (ist)
Ilustrasi pengeras suara masjid. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas kembali mengimbau aturan penggunaan pengeras suara menjelang pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan pengeras suara1445 Hijriah/2024.

Menag mengimbau penggunaan pengeras suara telah diatur dalam edaran pengeras suara yang diterbitkan pada 18 Februari 2022. 

Edaran itu antara lain mengatur volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 dB (seratus desibel).

Khusus terkait dengan syiar Ramadhan, edaran ini mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadhan baik dalam pelaksanaan salat tarawih, ceramah/kajian Ramadhan, dan tadarrus Alquran menggunakan pengeras suara dalam.

Terkait itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mengkritik Surat Edaran (SE) dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bernomor SE Menag No. 05/2022 tentang pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan musala juga mengatur terkait ibadah salat tarawih dan tadarus Alquran selama Ramadhan 2024.

Novel mengkritik karena Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H/2024 M tersebut ditandatangani pada 26 Februari 2024 itu bakal menimbulkan kontroversial di masyarakat. Apalagi SE tersebut mengatur terkait ibadah salat tarawih di bulan suci Ramadhan.

“SE itu jelas menuai kontroversi dan membuat kegaduhan lagi setelah sebelumnya juga membuat gaduh tentang KUA yang ingin dijadikan tempat nikah dan ibadah semua agama,” ujar Novel kepada media, Minggu, 10 Maret 2024.

Novel menilai, bukan Yaqut namanya jika tidak membuat gaduh. Apalagi menurut Novel, latar belakang Yaqut juga memang dari kelompok intoleran terhadap agama Islam sehingga jika tidak menyerang Islam maka bisa meriang badannya. 

Novel menduga sikap diskriminatif Yaqut terhadap Islam karena pengetahuan agamanya sangat kurang sebagaimana Rasulullah SAW bersabda 

"Kalau sudah urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tinggal tunggu kerusakannya," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT