JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah menurunkan bantuan berupa makanan dan minuman ke Gaza Utara lewat jalur udara karena bantuan penting ke wilayah tersebut telah dibatasi, Sabtu (9/3/2024).
Melansir ABC News, Minggu (10/3/2024), Komando Pusat AS melaporkan telah menjatuhkan 41.400 makanan dan 23.000 botol berisi air mineral ke wilayah yang sangat membutuhkan tersebut.
Bantuan tersebut merupakan operasi gabungan yang melibatkan pesawat C-130 Angkatan Udara AS dan pasukan Angkatan Darat AS, yang dikhususkan untuk mengirim pasokan bantuan kemansiaan AS melalui udara
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya 23 orang telah meninggal akibat malnutrisi di jalur Gaza setelah tiga anak lainnya meninggal terlebih dahulu di kompleks Al-Shifa.
AS mengatakan bahwa bantuan udara tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan, dan pihaknya akan terus merencanakan pengiriman bantuan dari udara.
Bantuan tersebut dikerakahkan saat organisasi kemanusiaan Internasioal terus menyuarakan gencatan senjata, mengingat sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadan.
"Tidak ada tempat yang aman untuk dikunjungi. Jumlah korban sipil yang tewas dan penyanderaan yang masih berlangsung sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima," kata Komite Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
"Meringankan bencana kemanusiaan di Gaza dimulai dengan kemauan yang jelas dan langkah-langkah yang melindungi kehidupan sipil dan martabat manusia, yang berarti kedua belah pihak harus melakukan operasi militer mereka dengan cara yang dapat menyelamatkan warga sipil yang terperangkap di tengah-tengahnya," lanjut pernyataan itu.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa peluang untuk mendapatkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebelum Ramadan sangat sulit.
Departemen Pertahanan AS mengatakan, pihaknya juga akan melakukan misi darurat untuk membangun dermaga sementara di Gaza agar dapat bekerja dengan cepat untuk mengerahkan kemampuan logistik gabungan di darat dan membawa bantuan ke Gaza melalui laut.
Setelah didirikan, diperkirakan lebih dari 2 juta makanan dapat disediakan untuk warga Gaza per hari, menurut Pentagon.