ADVERTISEMENT

Hirup Gas Karbondioksida di Dalam Sumur, Dua Warga Jonggol Bogor Tewas

Senin, 4 Maret 2024 13:40 WIB

Share
Tangkapan layar video saat petugas berupaya mengevakuasi korban yang tewas di dalam sumur air akiat diduga terlalu banyak menghidup gas karbondioksida dari mesin Alkon. (ist)
Tangkapan layar video saat petugas berupaya mengevakuasi korban yang tewas di dalam sumur air akiat diduga terlalu banyak menghidup gas karbondioksida dari mesin Alkon. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Dua warga Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, tewas karena diduga menghirup gas karbondioksida.

Kedua orang itu diduga terlalu banyak menghirup gas karbondioksida (Co²) yang keluar dari mesin kompresor saat sedang membersihkan sumur.

Komandan Regu (Danru) 1 pada Rescue Damkar Kabupaten Bogor Arman Riyanto menyebut, peristiwa ini terjadi pada Minggu (3/3) sekira pukul 10.10 WIB.

"Dua orang sedang melakukan pembersihan sumur air dengan kedalaman 15 meter karena ada bangkai kucing," kata Arman melalui keterangannya, Senin (4/3/2024).

Arman menyebut, pembersihan sumur tersebut dilakukan menggunakan mesin alkon yang dinyalakan di dalam sumur.

Seorang berinisial K pun masuk ke dalam sumur dengan niat membersihkan air sumur dan juga mencari bangkai kucing.

"K meminta air, namun beberapa menit kemudian korban yang di dalam sumur sudah tidak ada suara dan respon," terang Arman.

Mengetahui hal tersebut, warga lainnya berinisial H (32) masuk ke dalam sumur untuk membantu rekannya tersebut.

"Namun naas, H juga tercebur sumur. Diduga kedua korban menghirup Gas Co² dari asap mesin Alkon yang digunakan untuk menyedot air," tuturnya.

Atas kejadian tersebut, keluarga korban pun melaporkan peristiwa itu ke ketua RT/RW untuk meminta pertolongan evakuasi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT