Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Amonium Nitrat BUMN Pertama di Indonesia

Kamis 29 Feb 2024, 16:02 WIB
Presiden Jokowi usai meresmikan pabrik Amonium Nitrat BUMN Pertama di Indonesia. (ist)

Presiden Jokowi usai meresmikan pabrik Amonium Nitrat BUMN Pertama di Indonesia. (ist)

Amonium nitrat merupakan bahan baku utama produksi bahan peledak, sehingga diperlukan jaminan suplai yang memadai untuk menjaga keberlangsungan operasional perusahaan. Selain itu, amonium nitrat juga bisa digunakan sebagai bahan baku pupuk NPK yang berbasis nitrat dan asam nitrat.

Kebutuhan Amonium Nitrat sebagai bahan baku peledak industri pertahanan sudah semakin tinggi. Amonium Nitrat juga dapat dimanfaatkan sebagai produk pertambangan, dan konstruksi, serta bahan baku pupuk NPK.

Selain itu, asam nitrat yang merupakan produk turunannya memiliki peran penting dalam pemurnian logam mineral di smelter. Tiap tahun permintaan akan komoditas ini semakin bertambah. Pada 2024, permintaan terhadap amonium nitrat diproyeksikan mencapai 580.000 ton.

Dengan hadirnya pabrik amonium nitrat berkapasitas 75.000 MTPY ini diharapkan dapat memenuhi sekitar 12 persen permintaan amonium nitrat dalam negeri. Langkah strategis ini tidak hanya memberikan solusi terhadap meningkatnya permintaan, tetapi juga menjadi bagian dari strategi Kementerian BUMN lewat Pupuk Kaltim dan Dahana dalam mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor, sekaligus memperkuat industri petrokimia dan pertahanan nasional.

Jika sudah beroperasi penuh, pabrik ini siap memproduksi 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun. Jumlah ini diharapkan mampu menjadi substitusi impor dalam menjawab kebutuhan amonium nitrat dalam negeri.

Selain itu, kemandirian pemenuhan amonium nitrat dalam negeri dengan kepemilikan BUMN berdampak langsung pada peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada produk yang dihasilkan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengungkapkan bahwa kehadiran pabrik amonium nitrat ini merupakan kontribusi nyata perusahaan untuk membawa perubahan terhadap produksi amonium nitrat dalam negeri.

“Alhamdulillah, pada 2024 ini pabrik amonium nitrat dapat beroperasi secara komersial. Dalam roadmap pertumbuhan Pupuk Kaltim 40 tahun ke depan, hilirisasi petrokimia berbasis renewable resources menjadi salah satu strategi yang akan dijalankan untuk keberlanjutan. Pembangunan pabrik amonium nitrat merupakan strategi hilirisasi yang dilakukan Pupuk Kaltim untuk mendukung mimpi pemerintah membangun Indonesia yang lebih mandiri energi dan industrinya, serta mencapai net zero emission pada 2060,” papar Soesilo.

Direktur Utama PT Dahana, AHANA Wildan Widarman, menambahkan, pabrik amonium nitrat akan beroperasi dengan teknologi tinggi yang ramah lingkungan dan mengikuti standar operasional pabrik kelas dunia berlisensi Sedin-Hallifeng serta desain yang juga sesuai dengan standar internasional. Teknologi ramah lingkungan yang digunakan juga dilengkapi oleh penggunaan Reaktor SCR (selective catalytic reduction) dan teknologi paling efektif untuk mengurangi emisi NOx ke lingkungan. Selain itu, pabrik ini juga mengadopsi teknologi recovery untuk mengurangi konsumsi air raw condensate dan penggunaan energi listrik.

“Kami sangat bersyukur dapat bekerja sama dengan PT KAN dalam membangun pabrik ini. Kontribusi dan kolaborasi antar BUMN yang kami lakukan ini merupakan wujud komitmen kami dalam pengembangan industri pertahanan sekaligus langkah strategis kami dalam menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pertahanan Indonesia,” ujar Wildan. (Ramot Sormin)

Berita Terkait

News Update