ADVERTISEMENT

Menkeu Beberkan Draf Rancangan Awal Belanja 2025, Diantaranya Program Makan Siang Gratis

Selasa, 27 Februari 2024 17:04 WIB

Share
Foto: Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Instagram/@smindrawati)
Foto: Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Instagram/@smindrawati)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membeberkan bahwa draf rancangan awal belanja 2025 tersebut sesuai mandat Undang-Undang (UU) Keuangan Negara diantaranya program capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka makan siang gratis.

"Sesuai mandat UU Keuangan Negara, Menteri Keuangan menyusun KEM-PPKF sebagai landasan awal penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBN) tahun depan (2024),” tulis Sri Mulyani dalam unggahan Instagram miliknya @smindrawati, dikutip Selasa (27/2/2024). 

Sri Mulyani Indrawati juga  buka suara soal program makan siang gratis yang masuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.  Diketahui program itu diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kan ini masih dalam program. Kalau detail ya nanti kami lihat dalam pembahasan mengenai pagu indikatif dari masing-masing kementerian/lembaga," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan program-program yang masuk termasuk terkait program makan siang gratis. Perhitungan memakan waktu beberapa bulan ke depan sambil menunggu hasil resmi Pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Untuk detailnya nanti kan kami lihat masih ada sebulan dan untuk menghormati proses pemilu ya, bagaimana nanti hasil yang sudah formal, tapi pada saat ini semua persiapan tetap dilakukan sehingga nanti pada Maret kami melakukan rapat lagi untuk sidang kabinet mengenai pagu indikatif sudah mulai bisa diidentifikasikan program-program yang memang menjadi prioritas dari pemerintah selanjutnya namun masih dalam konteks wadah APBN yang sehat," ucapnya.

Defisit APBN 2025 dirancang 2,45-2,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio itu naik dibandingkan target yang ditetapkan tahun ini 2,29 persen dari PDB, tapi masih di bawah batas 3 persen.

"Defisitnya antara 2,45-2,8 persen dari GDP. Bapak Presiden meminta agar itu betul-betul dikendalikan dari sisi defisitnya sehingga dalam situasi global suku bunga tinggi dan gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih bisa tetap dijaga," kata Sri Mulyani.

Saat ditanya apakah defisit itu sudah memperhitungkan program makan siang dan susu gratis yang diusung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran, Sri Mulyani menyebut itu sudah termasuk seluruh kebutuhan kementerian/lembaga (K/L) dan berbagai komitmen yang ada di 2025. "Semuanya sudah harus masuk di situ. Jadi dalam defisit itu sudah termasuk seluruh kebutuhan kementerian/lembaga dan berbagai komitmen yang ada," ucapnya. (rizal)
 

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT