“Karena dalam prosedur kajian dampak pemasangan chattra itu harus ada respon atau afirmasi dari pihak Kemendikbud sebagai otoritas. Kami merasa bahwa dalam hal ini Kemenko PMK yang punya tusi membawahi Kemenag dan Kemendikbud untuk melakukan koordinasi dengan kedua kementerian tersebut. Kemudian, kolaborasi dengan BRIN untuk duduk bersama mendiskusikan langkah berikutnya,” ucapnya.
Pemasangan Chattra pada Stupa Induk Candi Borobudur juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat Buddha melalui keputusan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Nasional 2024 dan lembaga agama seperti PERMABUDHI, WALUBI, Yayasan Buddha Tzu Chi, Handaka Vijjananda (Pendiri Ehipassiko Foundation) serta Hendrick Tanuwidjaja (Praktisi/penulis buku Borobudur). (Ril)