Lantas, karena cemas dengan kondisi sang ibu, Hardika meminta agar dirujuk ke RS lain. Namun permintaan rujukan tidak diterima.
"Katanya gak bisa. Terus akhirnya saya minta masukin ibu saya ke kamar (inap). Akhirnya dimasukin," ucapnya.
Namun kamar inap yang diberikan, kata Hardika, sangat tidak layak untuk pasien. Apalagi ibunya saat itu dalam keadaan butuh penanganan khusus.
"Kamarnya gak manusiawi banget. Orang sehat masuk situ bisa sakit, apa lagi orang sakit ditaro disitu bisa lewat (meninggal)," tukasnya.
Alhasil sang ibu menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (23/2/2024) sekitar pukul 09.44 WIB.
Isak tangis keluarga pecah. Di sisi lain, Hardika merasa kecewa dengan pelayanan di RSUD Koja yang dinilai lamban.
"Seharusnya pihak RS bisa melakukan penanganan cepat, mengingat kondisi ibu saya yang perlu penanganan cepat," ungkapnya.(Pandi Ramedhan)