ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Seiring Belum Tentu Sejalan

Kamis, 22 Februari 2024 05:14 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Dalam sikap politik, tak selamanya seiring sejalan. Kadang seiring, tapi belum tentu sejalan. Bisa juga sejalan, tapi tidak beriringan.

“Artinya yang jalan beriringan, belum tentu sejalan, belum tentu sehati juga ya,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Iya misalnya kita sama – sama satu KRL, bahkan duduk bersebelahan, tetapi belum tentu dengan satu tujuan. Dia mungkin mau ke mall ketemu pacarnya, kita berangkat kerja,” kata Yudi.

“Jadi kalau saya jalan beriringan, jangan lantas digosipkan yang enggak – enggak,” tambah Heri.

“Lain lagi kalau sejalan. Itu berarti satu tujuan, misalnya satu rombongan naik bus wisata ke Borobudur misalnya, itu jelas arahnya sama, tujuannya juga sama,” jelas Yudi.

“Dalam dunia politik dikenal istilah koalisi. Itu bisa disebut sejalan karena dalam gerbong yang sama, arah dan tujuannya sama,” urai mas Bro.

“Lantas bagaimana dengan oposisi?,” tanya Heri

“Oposisi, tujuan yang hendak dicapai sama dengan koalisi, dalam konteks tujuan berpolitik, tetapi tidak seiring. Jalan yang ditempuh berbeda,” kata mas Bro.

“Koalisi lewat jalan A, oposisi misalnya melalui jalan B. Tetapi tujuan yang hendak dicapai adalah sama memajukan bangsa dan negara,” kata Yudi.

“Tetapi jika dalam perjalanan melenceng, keluar dari jalur, itu soal lain. Yang jelas koalisi dan oposisi itu saling melengkapi,” urai mas Bro.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Fernando Toga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT