Israel Murka Usai Presiden Brazil Samakan Serangan Israel ke Gaza dengan Holokaus

Selasa 20 Feb 2024, 10:59 WIB
Israel Murka Usai Presiden Brazil Samakan Serangan Israel ke Gaza dengan Holokaus (Foto: Unsplash)

Israel Murka Usai Presiden Brazil Samakan Serangan Israel ke Gaza dengan Holokaus (Foto: Unsplash)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa pihaknya tidak terima atas tuduhan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva yang menyamakan serangan Israel ke Gaza sama seperti Holokaus, serangan antisemit oleh Hitler.

“Apa yang terjadi di Jalur Gaza dan rakyat Palestina belum pernah terjadi dalam momen lain dalam sejarah. Sebenarnya, hal itu terjadi ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi,” kata Lula da Silva saat ditemui jurnalis di KTT Uni Afrika, Ethiopia, Minggu (18/2/2024) mengutip The Associated Press (AP).

Melansir AP, Selasa (20/2/2024), Katz langsung memanggil duta besar Brazil, Frederico Mayer ke Museum Holokaus Nasional Israel di Yerusalem pada Senin (19/2/2024) untuk memenuhi teguran atas tuduhan yang dilayangkan oleh Lula.

"Apa yang dikatakan Lula ketika dia membandingkan perang yang benar dari Negara Israel melawan Hamas, yang membunuh dan membantai orang-orang Yahudi, dengan Hitler dan Nazi sangat memalukan dan tidak dapat diterima," kata Katz.

Menyusul reaksi Israel terhadap komentar Lula, Brazil pada hari Senin memanggil pulang duta besar negara itu untuk Israel agar  berkonsultasi.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga turut merespons pernyataan Presiden Brazil tersebut pada Minggu. Menurutnya, Lula telah meremehkan Holokaus dan menyakitkan Israel.

Menurut Israel, perangnya di Gaza diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas yang mematikan pada 7 Oktober 2023 lalu sehingga bersifat defensif dan menolak perbadingan serangannya dengan Holokaus.

Perang di Jalur Gaza yang masih berlangsung hingga saat ini telah menewaskan sedikitnya 29.092 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Sekitar 80 persen penduduk Gaza telah terusir dari rumah mereka, dan seperempatnya menghadapi kelaparan.

Berita Terkait

News Update