ADVERTISEMENT

Pasutri di Cileungsi Jadi Korban Salah Tangkap Polisi Polres Bogor

Minggu, 11 Februari 2024 08:09 WIB

Share
Tangkapan Layar CCTV Polres Bogor Salah tangkap Pasturi di SPBU Pasirangin Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. (Ist.)
Tangkapan Layar CCTV Polres Bogor Salah tangkap Pasturi di SPBU Pasirangin Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. (Ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Pasangan Suami-istri (Pasutri) diduga jadi korban salah tangkap satuan Polisi Polres Bogor pada saat mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Aksi salah tangkap Polres Bogor tersebut terjadi pada Pasutri bernama Subur dan Titin pada saat mengisi bahan bakar mobilnya di SPBU Pasir Angin, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (7/2/2024) sekira pukul 11.08 WIB kemarin.

Dari video yang diterima Poskota.co.id, kasus petugas Polres Bogor salah tangkap nampak sebuah mobil berwarna silver memasuki SPBU untuk mengantre giliran mengisi bahan bakar.

Tak berselang lama, bahkan pada saat korban salah tangkap belum mendapatkan giliran mengisi bahan bakar kendaraannya, sedikitnya ada 4 hingga 5 mobil yang mengepung mobil yang dikendarai oleh Subur.

Belasan orang yang diduga polisi itu pun langsung mengepung mobil yang dikendarai Subur beserta istrinya. Subur menyebut, peristiwa itu terjadi dalam waktu singkat pada saat ia mengisi bahan bakar mobilnya, dan dikepung oleh sekelompok orang tak dikenal.

Bahkan, kata Subur, pada saat mengepungnya, ada salah seorang yang menodongkan senjata api terhadapnya yang masih berada di dalam mobil.

"Saya mau ngisi bensin di pom bensin pasir angin tiba-tiba saya digedor sama seseorang, saya gak tau itu anggota apa bukan, tapi dia ngeluarin senjata katanya saya dituduh sindikat perampokan kata orang-orang itu," ucap Subur, Minggu (11/2/2024).

Usai mendapat penodongan tersebut, Subur pun mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang-orang yang tak dikenal ini.

"Saya diseret, terus tangan saya diikat, disitu saya berontak karena saya gak terima dituduh sindikat perampokan sama orang-orang itu,"  ujarnya.

Saat lengan Subur diikat, ia pun melakukan perlawanan lantaran para orang-orang tak dikenal ini memaksa Subur mengakui kesalahan yang tak pernah ia perbuat.

"Tangan saya diikat di dalam mobil, terus saya dipaksa disuruh mengakui kesalahan saya, katanya saya nyolong sofa apa gimana gitu," tuturnya.

Selain diikat dan dipaksa mengakui kesalahannya, tindakan kekerasan pun didapat Subur oleh orang-orang ini. "Saya dijedotin ke kursi mobil Avanza, sama istri saya ditarik-tarik, sampe dia trauma sampe sekarang, jadi gak bisa jualan (karena trauma)," terangnya.

Namun, lanjut Subur, karena para orang ini tak mendapatkan apa yang diinginkan, lantas mereka pun meninggalkan Subur beserta istrinya tanpa sepatah kata pun. "Setelah itu saya ditinggal aja begitu aja, gak ada permintaan maaf atau gimana," paparnya.

Tak terima dengan perlakuan tersebut, lantas Subur pun mengejar 5 mobil tersebut ke kawasan Metland Cileungsi. "Saya ngejar dia sampe ke Metland, mereka ada di Metland, mau saya samperin kenapa mereka pada mabur, pada pergi orang-orang itu tuh," ungkap Subur.

Tak puas karena belum mendapatkan penjelasan atas penangkapan terhadapnya, lantas Subur pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cileungsi mengenai petugas Polres Bogor salah tangkap. (Panca)

ADVERTISEMENT

Reporter: Panca Aji
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT