Pria asal Malang ini beranggapan jika aksi unras yang dilakukan teman-teman mahasiswa tak luput dari dorongan kekuatan politik tertentu di belakangnya.
"Aku gak tau siapa itu di belakangnya. Tapi yang jelas aksi ini pasti ada yang mendorong," katanya.
"Loh isu yang dibawa teman-teman mahasiswa itu kan bukan hanya soal dugaan kecurangan pemilu, tapi banyak isu lain seperti kerusakan lingkungan akibat pembangunan dan lain-lain yang sudah terjadi sejak lama," sambungnya.
Meski begitu, Bayu berujar jika memang ingin melakukan pemakzulan terhadap pemerintah, seharusnya dilakukan konsolidasi untuk memikirkan siapa pengganti Presiden, termasuk jajaran di bawahnya.
"Kalau jaman orba, mahasiwa kan fokus melengserkan Soeharto. Nah jika pemakzulan itu terjadi, harus dipikirin juga siapa jajaran di bawah Presiden yang tepat untuk dapat duduk mewakili suara rakyat," tukasnya.
Sebelumnya, mahasiswa dari berbagai Universitas turun ke jalan dengan cara long march atau berjalan kaki dari Grogol menuju Harmoni, Jakarta Pusat untuk melakukan aksi unjuk rasa pada Rabu, 7 Februari 2024.
Dalam aksi unjuk rasa itu, mahasiswa membawa setidaknya 10 tuntutan diantaranya pemilu curang, KKN, konflik agraria, monopoli sumber daya alam, kerusakan lingkungan.
Kemudian soal pendidikan, kesehatan yang mahal, kebebasan sipil, keadilan ekonomi dan gender, hingga produk hukum yang bermasalah.