Foto Presiden Jokowi Dibakar Mahasiswa saat Aksi Demonstrasi di Bekasi

Rabu 07 Feb 2024, 00:19 WIB
Mahasiswa membakar selembaran berisi tentang Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di depan kampus Unisma Bekasi pada Selasa (6/2/2024).(Istimewa)

Mahasiswa membakar selembaran berisi tentang Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di depan kampus Unisma Bekasi pada Selasa (6/2/2024).(Istimewa)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Gabungan mahasiswa asal Bekasi dan Karawang menggelar aksi demonstrasi sambil membakar foto sosok Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Aksi demonstrasi ini dilakukan puluhan gabungan mahasiswa di depan Kampus Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Jalan Cut Meutia, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Selasa (6/2) sore.

Salah seorang peserta aksi bernam Aditya Sahran menjelaskan alasan peserta unjuk rasa membakar foto Presiden Jokowi. Menurutnya, mereka resah oleh kepemimpinan Jokowi selama ini.

"Itu merupakan bentuk kekecewaan temen-temen kita bahwa Jokowi keluar dari koridor demokrasi yang sehat itu adalah simbolik menunjukkan kepada rakyat bahwa Jokowi ini sudah tidak sehat dalam berdemokrasi dan kita menuntut kepada Jokowi untuk kembali kepada demokrasi," ucap Aditya pada Selasa (6/2).

Mahasiswa Universitas Karawang (Unsika) itu mengatakan, unjuk rasa ini untuk menyadarkan para pemimpin bangsa tidak keluar dari koridor demokrasi.

"Menurut saya aksi ini adalah aksi konflikasi kesadaran dari aliansi mahasiswa Bekasi dan Karawang ini melihat situasi nasional yang sangat genting bahwa hari ini Indonesia kritis kenegaraan," jelasnya.

Spanduk-spanduk juga menghiasai aksi mahasiswa di depan kampus Unisma. "Kembali demokrasi, oligarki, Jokowi mencederai demokrasi, "Tolak politik dinasti," demikian tulisan pada spanduk tersebut.

Selain itu, sejumlah mahasiswa membagikan beberapa lembaran kertas bertuliskan 'Lima Dosa Politik Jokowi' kepada para pengguna jalan.

Selembaran kertas itu berisikan lima poin, antara lain mendukung capres penculik aktivitas 98 dan pelanggar HAM, membangun politik dinasti, menghidupkan Neo Orde Baru, pelemahan pemberantasan korupsi, dan mengabaikan kesejahteraan rakyat.(Ihsan Fahmi)

Berita Terkait
News Update