JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Simak sinopsis Takdir Cinta Yang Kupilih episode 564 hari ini, 28 Januari 2024 yang kembali tayang untuk menghibur para penggemarnya di waktu senggang dengan episode terbaru yang semakin menarik untuk disaksikan.
Sinetron Takdir Cinta Yang Kupilih episode 564 akan menyajikan jalan cerita serta plot yang membuat para penontonnya penasaran dengan kelanjutan kisah cinta dari Novia, Jeffrey, Tammy, dan Hakim.
Sinopsis Takdir Cinta Yang Kupilih episode 564 saat ini masih banyak dicari oleh penggemar sinetron Indonesia yang menantikan perkembangan cerita dari sinetron yang tayang setiap hari pukul 20.05 WIB di SCTV.
Sebelum menyaksikan sinetron Takdir Cinta Yang Kupilih episode 564 di SCTV, sebaiknya para penggemar membaca terlebih dahulu rangkuman sinopsis yang telah dihadirkan POSKOTA di bawah ini.
Pada episode Takdir Cinta Yang Kupilih sebelumnya, Novia akhirnya bertemu dengan sosok yang diduga pelaku utama dari kasus kecelakaan kapal Yacht yang dialami oleh keluarga Wardana.
Saat bertemu dengan tersangka yang bernama Wawan itu, Novia sebetulnya masih belum yakin jika Wawan yang menyabotase kapal Yacht yang ia sewa dan mencelakai keluarga Wardana pada saat itu.
Akhirnya, Novia mencetuskan ide untuk bertanya kepada Wawan terkait peristiwa penyetruman yang hampir saja merenggut nyawanya dan Tammy pada saat keduanya tengah pergi ke pemakaman.
Ketika Wawan memberikan kesaksiannya dan mengiyakan bahwa itu adalah perbuatannya, Novia justru merasa ada kejanggalan dari semua pengakuan yang dikatakan oleh Wawan.
Sebab, pada saat itu Novia dan Tammy hampir tersengat aliran listrik dari kabel yang menjutai ke arah jalanan. Namun kesaksian Wawan berkata lain, ia justru menyebutkan jika dirinya sengaja menyuruh orang lain untuk menyetrum Novia dan Tammy dengan alat setrum
Mendengar pengakuan dari Wawan yang mencurigakan, Novia pun merasa jika bukan Wawanlah sosok dalang dibalik semua kejatahan yang selama ini ia alami bersama dengan orang-orang terdekatnya.
Novia pun lantas berpikir jika Wawan sengaja diperintah oleh seseorang untuk mengakui segala perbuatan jahat yang tidak ia lakukan alias ia dibayar untuk menutupi kesalahan pelaku utama tersebut.