Sental-Sentil

Obrolan Warteg: Jenderal Bintang Empat Yang Merakyat

Rabu 24 Jan 2024, 05:00 WIB

Pangkat dan jabatan bukanlah segalanya. Yang terpenting bagaimana pangkat dan jabatan itu dapat memberikan manfaat untuk segalanya, untuk kepentingan rakyat.

Jadi setinggi apa pun pangkat dan jabatan, harus senantiasa dekat dengan rakyat, bukan menjaga jarak.Akan menjadi teladan, jika tampil merakyat.

“Setuju semakin tinggi pangkat dan jabatan harus semakin bersahaja. Semakin merakyat dan peduli kepada rakyat, bukan malah menjauhi,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Pejabat merakyat saya rasakan ketika bersilaturahmi dengan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), “ kata mas Bro.

“Wah keren dong, habis ketemu jenderal berbintang empat, kapan?,” tanya Heri.

“Pada Senin petang, ( 22 Januari 2024), Kasad menggelar silaturahmi dengan sejumlah pemimpin redaksi media, di antaranya dengan Poskota,” kata mas Bro.

“Terus gimana ceritanya,” tanya Heri lagi.

“Yang saya saksikan dan rasakan, penampilan pemimpin tertinggi TNI AD itu sangat low profile. Itu terlihat ketika berdialog tatap muka,ketika menyapa, menyampaikan info dan merespons info. Lebih – lebih dari gestur tubuhnya terlihat cukup jelas ,” kata mas Bro.

“Bisa dikatakan Jenderal Berbintang Empat yang merakyat,” tambah Heri.

“Ada yang menyebutnya juga sebagai “Bapak Air”, bahkan “Jenderal Air”, “ tambah Yudi.

“Loh kok bisa begitu?,” tanya Heri.

Dari sejumlah literatur, sejak menjadi Komandan Korem, Kasdam, Pangdam, dan Pangkostrad, Maruli Simanjuntak adalah sangat peduli kepada penduduk yang sulit mendapatkan air bersih. Sudah ribuan embung, sumur , titik air dan sejenisnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk yang sangat membutuhkan.

Intinya, tak hanya dekat dengan rakyat, tetapi peduli kepada kebutuhan rakyat. “Ini yang disebut filosofi tanaman padi, kian tinggi dan berisi semakin merunduk, bukan mendongak. Semakin memberi banyak manfaat dan semakin mampu beradaptasi,” ujar mas Bro.

“Keteladanan ini hendaknya menjadi rujukan bagi anak buahnya di jajaran TNI AD, dalam menjalankan tugasnya, apa pun pangkat dan jabatannya,” harap Yudi.

“Tentara dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.” (joko lestari).
 

Tags:
Obrolan Wartegjendral TNI

Administrator

Reporter

Fernando Toga

Editor