ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Ada, Tetapi Tidak Nyata

Sabtu, 20 Januari 2024 06:22 WIB

Share
Obrolan Warteg.
Obrolan Warteg.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pemberantasan korupsi menjadi salah satu tema dalam debat Capres – Cawapres. Berbagai upaya akan dilakukan oleh masing – masing capres- cawapres, mulai dari pencegahan, penindakan, penguatam sistem hukumnya hingga memiskinkan para koruptor.

Pemberantasan korupsi menjadi unsur penting dalam membangun bangsa negara ke depan.

“Jika pemberantasan korupsi stagnan, berarti tidak ada kemajuan ya?,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Siapa pun presiden terpilih, upaya pemberantasan korupsi harus lebih baik, transparan,  dan lebih memenuhi rasa keadilan masyarakat,” kata Yudi.

“Yang aneh, sudah ratusan pejabat ditangkap, di antaranya tertangkap tangan karena korupsi, tetapi seolah tiada jera,” kata Heri.

“Soal jera dan tidak jera itu tergantung dari manusianya. Perilaku korupsi terkait erat dengan sifat serakah yang mendominasi seseorang. Jabatan sudah punya, kekayaan melimpah, tetapi tidak pernah  merasa puas, akibatnya terus mencari dan mencari, di antaranya dengan korupsi,” kata mas Bro.

“Iya juga, nyatanya tak sedikit pejabat yang terjerat korupsi. Logikanya sebagai pejabat, kepala daerah, hidupnya lebih cukup, dibandingkan warga biasa, tetapi masih juga korupsi,” kata Heri.

Seperti diketahui, selama kurun waktu 2004 – 2022, terdapat 38 pejabat  terdiri dari menteri dan kepala lembaga yang sudah dikenai sanksi hukum karena terlibat korupsi. Juga ada 24 gubernur,162 bupati dan walikota yang terjerat korupsi.

Di lembaga legislatif, tercatat 344 pimpinan dan anggota DPR, DPRD terjerat korupsi. Di lembaga yudikatif, terdata 31 hakim terjerat kasus yang sama.

“Bisa jadi yang terjerat korupsi, sebelumnya pernah bersuara lantang, berdiri paling depan memberantas korupsi yang merusak moral bangsa,” kata Yudi.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT