Para Penari Tradisional dari Sekar Tanjung Dance Company. (ist)

SHOWBIZ

Tarian Tradisional Retna Pamudya, Srikandi Melawan Bisma Pukau Penonton di Gedung Kesenian Miss Tjitjih Kemayoran

Senin 22 Jan 2024, 19:40 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kesenian tradisional merupakan kekayaan warisan budaya yang harus tetap lestari meskipun musik KPOP dan musik barat seperti RnB, EDM, Rock dan Jazz hingga kini masih menghiasi industri hiburan Tanah Air.

Seperti halnya sekelompok komunitas seni tari tradisional dari Sekar Tanjung Dance Company yang dengan bangganya mempersembahkan pertunjukan spektakuler di Gedung Kesenian Miss Tjitjih Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dari ratusan penari tradisional, tarian tradisional Retna Pamudya memiliki daya tarik sendiri sehingga para penonton dibuat terkesima dengan gerakan lemah lembut pencitraan seorang Srikandi yang dengan gagah berani bertempur di medan laga.

"Jadi, tarian ini menceritakan keteguhan dan kepahlawanan seorang tokoh wanita yaitu Srikandi yang dianggap lemah lembut, halus dan sabar, namun kemudian harus berperang melawan Bisma," tutur Venny Mulwanto usai menggelar pertunjukan, Minggu (21/1/2024).

Para penari cantik yang terdiri dari Diana, Venny, Mila, Agustin, Amel dan Siska ini berhasil memukau para penonton dengan busana tradisional berwarna kuning lengkap dengan aksesoris anak panah dan busurnya berhasil dimainkan dengan cekatan.

"Selama 6 bulan kita belajar, kemudian seminggu sekali kita latihannya intensif, kita semua dari Sekar Tanjung Dance Company terdiri dari beberapa kelas diantaranya tari gambyong, serimpi, nusantara, retna pamudya dan lainnya," tambahnya.

Venny juga berpesan agar para wanita khususnya ibu-ibu memberikan contoh yang terbaik kepada anak-anak muda atau milenial dan generasi Z untuk bisa melestarikan dan mengembangkan tarian tradisional tersebut.

"Generasi muda harus mengenal tarian tradisional bukan hanya jawa tapi banyak di nusantara ini jadi harus tetap dijaga dan dilestarikan keberadaannya," paparnya.

Penari lainnya yang berprofesi sebagai dosen, Dr. Diana Anggraeni, M.M, M.I.Kom mengaku lega ia dan timnya bisa sukses membawakan tarian kebanggaan dalam dunia pewayangan yakni Srikandi.

"Saya deg-degan tapi lega juga, seneng akhirnya bisa pentas dan menari juga karena nari jawa adalah tarian yang memadukan segala unsur tidak hanya psikis tapi fisik juga, kita juga harus mengsingkronisasikan antara emosi, konsentrasi, gerakan dengan musik, komplitlah pokoknya nari jawa itu dan harmonisasi juga harus ada sehingga bisa berjalan serasi," ucap Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila ini.

Dr. Diana tak ingin kekayaan budaya milik bangsa Indonesia punah ataupun diklaim oleh negara lain sebagai kekayaan budaya mereka.

"Ini warisan budaya yang diturunkan dari jaman dulu, kita sebagai bangsa Indonesia wajib melestarikannya karena kekayaan budaya Indonesia harus tetap dijaga. Kita harus bangga dan tentunya jika kita kaitkan dengan pancasila, tarian tradisional ini merupakan bentuk dari keanekaragaman Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.

Dr. Diana yang masih keturunan ningrat Kerajaan Majapahit ini mengatakan seni tradisional merupakan seni yang tak lekang dimakan jaman, sebab kerajaan jaman dahulu merupakan bagian sejarah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita harus bisa menjaga keutuhan bangsa Indonesia dan jangan sampai terpecah belah karena perbedaan politik, agama, suku, ras dan lainnya," jelasnya.

Menurutnya ratusan penari yang pentas tersebut mememiliki latar belakang yang berbeda-beda dan dari berbagai suku atau daerah lainnya.

"Tim kita ini ada yang berprofesi sebagai dosen, arsitek, ASN, ibu rumah tangga, pengusaha dan lainnya," ucapnya.

Dr. Diana berharap pemerintah bisa memberikan banyak izin bagi para penari tradisional untuk pentas baik secara online maupun offline.

"Pemerintah harus bisa memfasilitasi dan memberikan dukungan maksimal, bahkan kalau bisa menurut saya ada kurikulum khusus soal seni tradisional dari SD hingga Perguruan Tinggi, lalu pemerintah juga mempermudah izin pertunjukan, memberikan insentif pada guru tarinya. Ini merupakan PR besar bagi Kemendibudristek dan Kemenparekraf," pungkasnya. (mia)

Tags:
Kesenian TradisionalSekar Tanjung Dance CompanysrikandiTarian Tradisional Retna Pamudya

Administrator

Reporter

Administrator

Editor