PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Kasus kekerasan seksual di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2023 lalu cukup tinggi, pihak UPTD PPA Pandeglang mencatat dalam setahun pada 2023 lalu terdapat 60 kasus.
Dari 60 kasus tersebut, pihak UPTD PPA pun merinci terdapat 90 korban yang saat ini ditangani dan didampingi oleh PPA tersebut.
"Tahun lalu ada 60 kasus dengan korban sebanyak 90 orang," ungkap Mila Oktaviani, Kepala UPTD PPD Pandeglang, Sabtu (20/1/2024).
Dikatakan Mila, saat ini pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap para korban tersebut, dan menyiapkan rumah aman.
"Bagi korban kekerasan seksual yang memang mengalami hamil, kita juga melakukan pendampingan untuk kehamilannya supaya bayi dan ibunya sehat," katanya.
Dengan tingginya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada tahun 2023 lalu, pihaknya pun menghimbau kepada para orang tua yang memiliki anak perempuan untuk lebih meningkatkan pengawasannya.
"Sebab rata-rata pelaku kekerasan seksual yang saat ini terjadi itu dilakukan oleh orang terdekatnya, sehingga pengawasan orang tua harus lebih ditingkatkan lagi," pintanya.
Di tahun 2024 ini lanjut Mila, dalam satu bulan ini juga sudah terjadi sebanyak 5 kasus kekerasan seksual tersebut. Untuk itu, pihaknya kembali menghimbau pengawasan orang tua harus lebih ditingkatkan lagi.
"Bulan Januari 2024 ini sudah ada 5 kasus. Sekali lagi kami himbau para orang tua di Pandeglang awasi anaknya dengan maksimal, baik pergaulannya, lingkungan bermainnya serta gadget nya," ujarnya.
Sementara, Pendamping Rehabilitasi Sosial Anak Pandeglang, Ahmad Subhan menilai, bahwa kasus kekerasan seksual di Pandeglang ini sudah seperti fenomena gunung ES. Untuk itu, pihaknya pun menekankan kepada semua elemen masyarakat untuk sama-sama mengawasi anak-anaknya dengan baik.
"Dengan jumlah 60 kasus selama tahun 2023 lalu itu cukup tinggi dan memprihatinkan. Terlebih dalam satu bulan ini Januari 2024 juga sudah terdapat 5 kasus, sehingga ini peran aktif masyarakat khususnya orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya," tuturnya.