“Apa keinginan kalian di tahun 2024 ini?,” kata Heri mengawali obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Kalau keinginan pasti banyak. Sebagai manusia tentu ingin semuanya lebih baik dari tahun lalu,” ujar Yudi.
“Tetapi dari segala keinginan, harusnya ada yang menjadi prioritas. Kalau semua keinginan harus terpenuhi sepertinya sangat sulit. Yang menjadi prioritas yang mana?,” tanya Heri.
“Sebagai rakyat kecil sebenarnya keinginan yang dimaksud sangatlah sederhana. Ada kemampuan memenuhi kebutuhan sehari – hari. Tidak seperti sekarang, acap ngutang sana –sini,” kata Yudi.
“Ibaratnya bisa makan enak dan tidur nyenyak ya,” ujar Heri.
“Tidak harus makan enak. Makan dengan menu sederhana yang penting sehat pun sudah bisa tidur nyenyak karena tidak lagi mikir, besok apa yang mau dimakan,” jelas Yudi.
“Kalau kamu Bro, apa keinginan di tahun ini?,” tanya Heri.
“Sebagai manusia tentu punya keinginan yang sama, keadaan lebih baik, taraf hidup meningkat. Jika tahun kemarin empot - empotan dan pas - pasan, tahun ini bisa berlebih sehingga bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk orang lain yang membutuhkan,” jelas mas Bro.
“Wah bagus itu keinginan mulia.Kami juga punya keinginan seperti itu, bisa berbagi dengan orang lain,” kata Heri.
“Saya setuju.Meski kita bukanlah orang kaya, tetapi harus tetap peduli dengan orang lain, lebih – lebih yang kondisinya ada di bawah kita,” kata Yudi.
“Ada petuah, kalau orang berlimpah harta membantu orang lain, itu biasa.Tetapi orang susah masih bersedekah, menyisihkan sebagian rezekinya kepada orang lain, itu luar biasa,” kata mas Bro.
“Yang terpenting lagi keinginan mulia ini tidak berhenti kepada ucapan. Niat baik harus dibarengi dengan tindakan, “ pinta Heri.
“Keinginan dan cita – cita wajib dibarengi dengan upaya yang secara terus menerus dilakukan melalui perbuatan. Kalau keinginan cuma diucapkan, digembar – gemborkan, dideklarasikan, ya percuma saja,” urai Yudi.
“Kalau cuma bicara tanpa upaya namanya omdo.Pepatah Jawa mengatakan, kakehan gludug, kurang udan - terlalu banyak berbicara, tapi minim usaha. Padahal, satu aksi lebih baik daripada satu juta kata-kata,”kata mas Bro.
“Semoga para elite politik meneladani kita dengan mengedepankan fakta, ketimbang kata,” harap Yudi. (joko lestari).