TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemkab Tangerang berhasil menekan angka keluarga berisiko stunting di dengan melibatkan perangkat daerah.
Angka keluarga berisiko stunting pada 2023 turun sebesar 236 ribu kasus.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi, mengatakan, angka keluarga berisiko stunting 2022 mencapai 354.000 kasus.
Dengan demikian terjadi penurunan 118.000 kasus.
"Angka tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan. Ini semua dilakukan dengan koordinasi dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang melibatkan berbagai perangkat daerah terkait," tuturnya, Jumat (5/1/2024).
Saat ini tercatat 5.391 kasus stunting di Kabupaten Tangerang.
Angka tersebut berhasil turun setelah angka stunting sempat menyentuh 9.000 pada tahun 2022.
Stunting merupakan masalah yang sebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Selain itu, penyakit infeksi kronis yang menyerang seorang balita juga menjadi penyebab balita menderita kurang gizi.
Sejumlah program terus dijalankan guna menekan angka stunting di Kabupaten Tangerang.
"Jadi nanti kita breakdown ke masing-masing perangkat daerah untuk menghindari dua penyebab utama tersebut," ucapnya.