Kedatangan ini, ia katakan karena laporan yang sebelumnya sempat di hentikan sementara, kemudian ia meminta kembali dilanjutkan pada April 2023 lalu.
"Informasi terakhir itu dari tim penyidik mau memeriksa dokter yang melakukan visum, dan belum ditetapkan tersangka," ucap YA kepada wartawan.
Kasus KDRT yang menimpa YA sudah berjalan tiga tahun terakhir. Dalam video yang beredar juga, korban menerima tamparan, dorongan hingga ditodong pisau.
"Sesuai video yang beredar, KDRT itu dilakukan setiap tahun, di tahun 2022, di tahun 2023, yang parahnya pihak suami berani melakukan Kdrt di depan 3 anak saya, bahkan menggunakan Sajam," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).