BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Warga Kampung Burangkeng, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Bekasi mengeluhkan dampak pembangunan proyek Tol Jakarta - Cikampek Selatan terhadap kesehatannya.
Mereka pun menuntut uang kompensasi kepada pelaksana proyek jalan tol tersebut. Keluhannya itu pun disampaikannnya dengan melakukan unjuk rasa, beberapa waktu lalu.
Aksi dilakukan dikarenakan warga terkena imbas kesehatan karena pembangunan tol yang persis bersampingan dengan rumahnya.
Proyek pembangunan tol telah berjalan hampir empat bulan lamanya, tetapi hingga saat ini belum ada itikad baik dari kontraktor.
Adapun uang kompensasi atas pembangun tol tersebut saat ini hanya sekedar dijanjikan.
"Banyak debu proyek yang bertebaran dirumah kami, mendapatkan polusi, pihak kontraktor berjanji untuk memberikan uang kompensasi tapi tak kunjung ditepati," ucap warga sekitar bernama Listiawati, Selasa (2/1/2024).
Akibat pengerjaan proyek pembangunan tol Jakarta Cikampek Selatan tersebut, warga di sekitar lokasi menjadi terdampak.
Pasalnya akses jalan menjadi licin serta berdebu, begitu juga banyaknya truk lalu lalang buat jalan menjadi rusak.
"Sangat terganggu, kalau musim kemarau banyak debu jalan rusak kemudian jadi kotor, belum ada perbaikan. Apalagi sekarang musim hujan banyak yang kebanjiran karena saluran air jadi tertutup," ungkapnya.
Hilir mudik truk rupanya buat tanah disekitar bergetar. Resah akan hal itu karena keberadaan truk buat rumah warga rusak.
"Nah yang kami khawatirkan seperti itu, mana tanggung jawab dari pihak pelaksana pembangunan proyek tol ini," ungkapnya.
Warga sekitar yaitu Syahrozi mengatakan saat ini warga sudah cukup bersabar.
Hal ini untuk menanti akan diberikannya uang kompensasi imbas dari pembangunan proyek Jalan Tol tersebut.
"Kami hanya menuntut hak-hak kami di sini sebagai warga. Kami juga ingin tenang, mereka juga pasti ingin bekerja dengan tenang. Ini proyek nasional, kita juga tidak mau menghalangi," pungkasnya.