JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kepala Pusat Gempa Bumi dan tsunami BMKG, Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Magnitudo 4,5 yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (1/1/2024) malam pukul 20.46 WIB, merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas Sesar Aktif.
Hasil analisis BMKG, pusat gempa di darat pada kedalaman 10 km. Titik koordinat gempa berada di 6.82 Lintang Selatan (LS) dan 107.92 Bujur Timur (BT) pada jarak 4 km utara Kabupaten Sumedang.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Daryono mengatakan, gempa tersebut dirasakan dengan skala (MMI) III-II di Rancakalong, Jatinangor, Bandung, Cirebon, Garut, dan Subang. Menurut Daryono, episenter Gempa Sumedang ini terletak persis di Kota Sumedang dan sesuai/terkonfirmasi dengan kerusakan yang terjadi, sehingga gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang yang berada di wilayah tersebut.
“Lokasi 3 episenter Gempa Sumedang terletak berdekatan dengan jalur Sesar Cileunyi-Tanjungsari sehingga Gempa Sumedang ini diduga sebagai terusan dari Sesar Cileunyi –Tanjungsari,” ujarnya.
Sebelumnya pada 19 Desember1972, gempabumi Magnitudo 4,5 pernah mengguncang Kabupaten Sumedang yang mencapai skala IntensitasVI MMI. Gempa kerak dangkal saat itu menyebabkan kerusakan banyak bangunan rumah dan longsoran di Cibunar, Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat.
Masyarakat Sumedang diminta untuk tetap waspada terhadap gempa susulan. Meski BMKG dikatakannya belum bisa memastikan penyebab gempa akitbat adanya pergerakan sesar yang belum diketahui. (tri)