JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS Mason menembak jatuh rudal balistik anti-kapal dan pesawat tak berawak atau drone yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata Houthi di Laut Merah bagian selatan, Kamis (28/12/2023) malam.
Melansir ABC News, Jumat (29/12/2023), Komando Pusat AS (CENTCOM) menyebut, terdapat 18 kapal dengan mayoritas kapal kargo di lokasi setempat saat kejadian tersebut. Namun tidak ada kerusakan kapal maupun korban yang dilaporkan.
Serangan pada malam itu merupakan serakan ke-22 yang dilakukan oleh pemberontak Houthi terhadap pelayaran internasional sejak pertengahan Oktober.
AS belakangan ini mengumumkan, pihaknya telah meluncurkan gugus tugas internasional untuk keamanan maritim karena meningkatnya krisis di Laut Merah.
Pejabat Departemen Luar Neger AS mengatakan, pemerintahan Joe Biden memiliki tujuan utama untuk mengendalikan Houthi, yang menguasai sejumlah besar wilayah di Yaman.
Sekertaris Pers Pentagon, Mayor Jenderal Patrick Ryder pada awal bulan ini telah berbicara mengenai esklasi serangan tersebut.
"Kami terus menangani situasi di Laut Merah dengan sangat serius, tidak perlu diragukan lagi," kata Ryder pada saat itu.
"Tindakan yang telah kita lihat dari pasukan Houthi ini mengganggu stabilitas, berbahaya, dan jelas merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional. Jadi ini adalah masalah internasional yang membutuhkan solusi internasional," lanjutnya.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS sebelumnya juga mengatakan, AS telah memperingatkan Houthi melalui berbagai saluran diplomatik agar tidak melanjutkan serangan tanpa pandang bulu.
Namun Houthi nampak mengabaikan peringatan tersebut, Houthi bersikeras untuk terus melakukan serangan karena mereka hanya akan berhenti melakukan serangan hingga pertempuran antara Israel dan Gaza berakhir.