ADVERTISEMENT

Peran Ibu Sangat Penting dalam Karier Mario Suryo Aji di Moto2 2024

Kamis, 28 Desember 2023 11:03 WIB

Share
Mario Suryo Aji, pembalap muda berbakat binaan Astra Honda Motor (AHM). (foto/ahm)
Mario Suryo Aji, pembalap muda berbakat binaan Astra Honda Motor (AHM). (foto/ahm)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dikutip dari laman motorsport.com. Restu orang tua, terutama ibu, selalu menjadi landasan penting untuk menjalankan aktivitas dengan lancar. Mario Suryo Aji, debutan Moto2 2024, pun merasakan ampuhnya doa ibu.

Di sela Grand Prix Indonesia yang digelar di Sirkuit Mandalika, Honda Team Asia, memperkenalkan Mario Aji sebagai rider di kelas menengah. Ia akan tandem dengan Somkiat Chantra.

Dengan pindah ke Moto2, maka impiannya ke MotoGP selangkah lebih dekat. Bagaimanapun, ia harus bekerja sangat keras agar bisa menyaingi pembalap Eropa serta mengembalikan kepercayaan Honda Team Asia.

 



Mata sang ibu, Risworini, tampak berkaca-kaca ketika mengenang momen tersebut. “Alhamdulillah, saya senang anak saya bisa lanjut di Moto2. Insya Allah, dia akan lebih meningkat di Moto2,” ujarnya.

Lonjakan karier tersebut bukan karena kinerjanya semata, tapi ada doa orang tua yang berperan. Tinggal berjauhan di dua benua, salah satu penyebab sulitnya pembalap Asia berkembang adalah rindu rumah. Apalagi jika mereka merantau untuk mengejar mimpi dari usia belia.

Mario mengurangi homesick dengan komunikasi. “Setiap hari kami berkomunikasi, video call. Ketika akan balapan, dia pasti menelepon atau mengirim pesan lewat Whatsapp, pamit. Biasanya dia bilang, ‘Ma, mau balapan, doakan ya.’” ujar Risworini.

Lantunan doa juga menyatukan pembalap 19 tahun tersebut dengan keluarga. Puasa, tahajud dan berdoa rajin dilakukan wanita 51 tahun tersebut untuk semua anaknya. Bahkan, saat menonton Mario melaju kencang di lintasan secara langsung atau lewat televisi, ia tak lepas dari tasbih.

 



“Saya juga sering memberi motivasi dan dukungan pada Mario. Selain itu, terus berdoa. Kami tidak memberi ekspektasi besar,” ia melanjutkan.

“Mario meneruskan bakat bapaknya. Kakak-kakaknya pernah mencoba tapi tidak lanjut, cuma Mario yang bisa bertahan sampai sekarang.”

Pembalap binaan Honda tersebut selalu menunggu momen libur panjang di mana dia bisa pulang kampung ke Magetan dan bermanja di pelukan keluarga.

Karena Mario jarang mudik, sang ibu pasti membuatkan makanan kesukaan putra kesayangannya itu.

“Dia pulang kampung, kadang 2-3 kali setahun. Kalau pulang dia selalu dimasakin, yang penting makan masakan mamanya. Dia juga suka jajanan tradisional seperti cenil, getuk,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT

Reporter: Herdyan Anugrah Triguna
Editor: Herdyan Anugrah Triguna
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT