"Bahkan forum H20 2023 yang kita gelar di Jakarta pada November lalu, telah menghasilkan tujuh butir kesepakatan dalam menumbuhkan dan memperkuat ekosistem produk halal global yang disepakati oleh 118 delegasi dari 41 negara." imbuhnya.
"Hasil penting H20 2023 yang lainnya adalah ditandatanganinya MRA antara BPJPH dengan 37 Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN)." sambungnya.
Aqil juga memaparkan kemajuan-kemajuan yang telah dilakukan BPJPH dalam membangun ekosistem halal di Tanah Air. Selain terus melakukan perbaikan regulasi JPH, BPJPH terus berupaya melakukan digitalisasi proses layanan registrasi dan sertifikasi halal dengan implementasi teknologi AI dan blockchain, dan memperkuat ekosistem JPH dengan penambahan jumlah Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H), penguatan kualitas dan kuantitas SDM layanan halal seperti Pendamping PPH, Auditor Halal, Penyelia Halal dan sebagainya.
"Berbagai perkembangan tersebut tentu memberikan perspektif bagi kita semua, termasuk dalam hal ini DinarStandard, untuk melihat perkembangan industri halal Indonesia secara lebih komprehensif." kata Aqil.
SGIE juga menyebutkan ekspor Indonesia ke negara-negara anggota OKI bernilai US$13,38 miliar pada tahun 2022. Bahkan, Indonesia merupakan salah satu dari dua negara anggota OKI yang masuk dalam 10 besar eksportir OKI, bersama Turki. Indonesia juga merupakan negara dengan aliran masuk FDI tertinggi kedua di antara negara anggota OKI dan peringkat ke-19 dalam hal aliran masuk FDI secara global. (johara)