BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Puskesmas Muaragembong turut menanggapi keberadaan pasien tidak bisa dievakuasi menggunakan mobil ambulans.
Kepala Puskesmas Muaragembong, Dr Ridwan Meito membenarkan peristiwa tersebut.
"Saya ucapkan rasa prihatin dari puskesmas, benar adanya pasien datang ke puskesmas dengan mobil losbak," kata Dr Ridwan Meito, Kamis (21/12/2023).
Setelah sampai di Puskesmas, korban diperiksa di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dikarenakan luka serius dibagian kepala. Hal ini pasien harus segera dilarikan ke RSUD Kabupaten Bekasi.
Kemudian ia mengklarifikasi mobil ambulans yang dikabarkan tak bisa digunakan. Lantaran sedang dilakukan perbaikan.
Sedangkan terdapat satu unit kendaraan 'Puskesmas Keliling' di Puskesmas. Namun mobil tersebut tak dapat digunakan karena bukan peruntukan mengevakuasi korban.
Peruntukan mobil Puskesmas Keliling yaitu digunakan hanya untuk menyambangi seperti keliling Posyandu.
"Mengenali ambulance, sehari sebelumnya sedang dalam proses perbaikan di salah satu bengkel di daerah Cikarang dan trouble di baut bagian ban, kemudian secara bersamaan memang ada mobil puskesmas keliling, nah itu bukan diperuntukkan trasnportasi pasien baik gawat darurat maupun pasien yang membutuhkan," jelas Ridwan Meito.
Lebih lanjut, kendaraan Puskesmas keliling itu juga tak bisa digunakan, juga memiliki kendala dalam perawatan.
Begitu juga di dalamnya tidak tersedia alat medis seperti fasilitas ambulans.
"Puskesmas keliling, jadi yang ada disitu adalah mobil puskesmas keliling, karena mobil ini sedang ada bermasalah karena perlu perawatan lebih lanjut overheit mesin kalau di pacu diatas 40 Kilometer itu info dari driver kami," sebut Dr Ridwan Meito.
Diberitakan, terdapat warga di Muaragembong jadi korban kecelakaan. Mereka sempat dievakuasi oleh tim relawan Forum Muara gembong Bersatu (FMB).
Namun dikarenakan tim relawan belum mengetahui detail Standar Operasional Prosedur (SOP), maka hal ini meresahkan saat evakuasi.
"Laka tunggal, nabrak ayam itu suami istri lagi jalan ada ayam dijalanan terus jatuh," kata Pitung, warga setempat.
"Karena memang teman teman FMB itu tidak mengerti sop ambulans seperti apa , yang namanya masyarakat, muncul lah pemberitaan seperti itu," pungkasnya.