Obrolan Warteg: KUA Etalase Kemenag

Senin 11 Des 2023, 05:30 WIB

KEMENTERIAN Agama terus meningkatkan tata kelola dan pelayanan publik
melalui transformasi digital di semua sektor. Termasuk lebih memudahkan bagi
pasangan calon pengantin yang hendak menikah di Kantor Urusan (KUA).

Soal tata kelola di KUA memang sedang menjadi perhatian Menteri Agama,
Yaqut Cholil Qoumas, melalui program revitalisasi. Tak hanya pada kelola
administrasi dan SDM, juga upaya meningkatkan pelayanan kepada publik.

“Kita ingin KUA itu menjadi etalase Kementerian Agama,” kata Gus Menteri,
ketika memberikan sambutan pada acara “Temu Pemimpin Redaksi dan Humas
Kemenag Award 2023” di Jakarta, Jumat (8/12/2023).

“Nikah di KUA memang lagi ngetren, bukan saja karena gratis, tempatnya juga
tak kalah nyaman dengan gedung pertemuan,” kata Heri mengawali obrolan
warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Gratis ongkos nikahnya, gratis pula tempatnya. Jadi pengen nyoba nih..” kata
Yudi.

“Ingat yang rumah mas, jangan suka ngelantur, nanti kebentur,” kata Ayu
Bahari, pedagang warteg ikut komen.

“Kembali ke soal KUA sebagai etalase, gimana ceritanya?,” tanya Heri.

“Ya etalase itu kan tampilan depan. Jika dalam sebuah toko, tempat untuk
memamerkan barang – barang yang akan dijual. Jadi tempatnya harus strategis,
produk yang ditawarkan juga menarik,” kata Yudi.

“KUA sebagai etalase, dapat diartikan memberikan gambaran secara utuh,
representatif dan positif tentang Kementerian Agama. Karenanya KUA harus
direvitalisasi agar sesuai harapan publik,” kata mas Bro.

“Untuk revitalisasi perlu dana tak sedikit, sementara pemasukan dari KUA
sendiri menjadi berkurang, ” kata Yudi.
“Maksudnya?,” tanya Heri.

“Kalau nikah di luar KUA, dikenakan biaya layanan sebesar Rp 600 ribu.
Berarti ada pemasukan bagi negara. Setelah nikah di KUA menjadi tren kawula 
muda, pemasukan menjadi berkurang,” kata Yudi.

“Data menyebutkan pasangan yang nikah di KUA jumlahnya lebih besar,
hampir tiga kali lipat ketimbang yang nikah di luar KUA,” kata mas Bro.

“Jumlahnya akan meningkat lagi, jika sudah semua KUA direvitalisasi. Kini
baru 1.226 dari 5.963 total KUA yang sudah direvitalisasi baik kantornya, SDM
nya, organisasinya dan pelayanannya,” ujar Yudi. (joko lestari).

Berita Terkait
News Update