Teks Foto: Operasi SAR Banjir Bandang Humbang Hasundutan gunakan anjing pelacak. (ist)

Nasional

Operasi Tim SAR Banjir Bandang di Humbang Hasundutan Diperpanjang Tiga Hari, 10 Orang Hilang Masih Dicari

Minggu 10 Des 2023, 12:49 WIB

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Tim SAR pencarian dan pertolongan terhadap korban yang masih dinyatakan hilang atas peristiwa banjir bandang di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut), dilanjutkan sampai tiga hari terhitung sejak Sabtu (9/12) hingga Selasa (12/12).

Hal itu dilakukan mengingat upaya pencarian dan pertolongan hingga hari ketujuh masih belum membuahkan hasil.

Sementara korban yang sudah ditemukan berjumlah dua orang dalam keadaan meninggal dunia dan 10 lainnya masih dinyatakan hilang.

Demikian dikatakan  Basarnas Sumut, Budiono, Minggu (10/12/2023).

Skema yang dipakai dalam operasi SAR ini masih menyasar di tiga sektor. 

"Sektor pertama di wilayah perairan baik di atas permukaan maupun di dasar air, kedua di sisi kiri jalan pesisir Danau Toba dan yang ketiga adalah sisi kanan jalan mengarah ke hulu," kata Budiono.

Operasi SAR tersebut masih memberdayakan personel gabungan mulai dari tim anjing pelacak K-9 SAR Direktorat Samapta Polda Sumut bersama tim alat berat dari BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan dan Dinas PUPR guna menyisir sektor dua dan tiga. 

Kemudian tim Basarnas Special Group dan Polairud untuk pencarian di sektor satu di dasar Danau Toba serta tim permukaan perairan oleh Basarnas, BPBD Humbang Hasundutan dibantu tim Aquaeye untuk menyisir wilayah perairan dalam menggunakan alat monitor khusus.

"Tim kami masih lanjut,” ungkap Rio, Tim anjing pelacak K-9 SAR Dit Samapta Polda Sumut.

Adapun kendala yang dihadapi tim gabungan operasi SAR ini mengingat jumlah material bebatuan besar sangat banyak.

Batu-batu besar itu juga menjadi faktor anjing pelacak kurang maksimal dalam mendeteksi keberadaan korban.

Di samping itu, material lumpur yang terbawa banjir bandang juga memiliki ketebalan bervariasi hingga tiga meter.

Sehingga dibutuhkan upaya ekstra dari para tim untuk menemukan 10 korban yang hilang.

Sampai saat ini, tim alat berat terus berupaya menyingkirkan bebatuan besar dan material lumpur tersebut agar performa anjing pelacak dan tim gabungan lainnya lebih maksimal.

Hingga hari ini, Minggu (10/12/2023), jumlah warga yang mengungsi di Pos Pengungsian Kantor Kecamatan Baktiraja ada sebanyak 151 orang.

Terdapat penurunan jumlah pengungsi karena ada sebagian warga yang memilih menetap sementara di rumah kerabat.

Kendati demikian, penanganan pengungsi oleh lintas stakeholder terkait masih terap berjalan seperti sebelumnya.

Sesuai arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., pada Rapat Koordinasi Penanganan Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Baktiraja, Humbang Hasundutan yang digelar di kantor Bupati Humbang Hasundutan pada Senin (4/12/2023), upaya pencarian dan pertolongan harus menjadi prioritas utama, termasuk penanganan pengungsi.

Suharyanto meminta kepada unsur forkopimda di Humbang Hasundutan agar operasi SAR dimaksimalkan dan apabila memang masih belum membuahkan hasil maka dilanjutkan sesuai ketentuan SAR yang berlaku.

"Pencarian pertolongan golden time nya itu 7 x 24 jam. Ini nanti dirapatkan. Seandainya tujuh hari belum ketemu, nanti diskusi antara Bupati dengan pihak keluarga. Kalau keluarga belum terima, maka ya dicari,” kata Suharyanto, Senin (4/12). (johara)


 
 

Tags:
banjir bandangOperasi SAR Banjir Bandangtim sarBanjir Bandang di Humbang Hasundutan

Reporter

Administrator

Editor