Kasus Covid-19 di DKI Melonjak, Dinkes Himbau Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Kamis 07 Des 2023, 09:35 WIB
Teks Foto: Covid-19. (ist)

Teks Foto: Covid-19. (ist)

JAKARTAPOSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa memang ada lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta. Akam tetapi di Indonesia sendiri status COVID-19 sudah menjadi endemi.

Namun.begitu, Kepala Seksi Surveilans Epidemologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada menyusul adanya lonjakan kenaikan kasus COVID-19 tersebut.

"Menghimbau masyarakat untuk lebih ketat bermasker, lebih rajin mencuci tangan, jaga ventilasi udara indoor baik, hindari asap rokok," ujsr Ngabila dalam keterangan resminya, Kamis (7/12/2023).

 

Ngabila juga memita menyarakat kelompok rentan dan juga memiliki komorbid untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19.

"Menghimbau kelompok rentan utk SEGERA melengkapi vaksinasi COVID-19 karena jika positif berpotensi besar terjadi keparahan/meninggal," imbuhnya.

Ngabila menegaskan, untuk mereka yang berusia diatas 50 tahun, yang belum lengkap vaksinnya, yang memiliki komorbid hipertensi, DM, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, TBC, HIV, dan gangguan imunitas lainnya harus dipastikan sudah melengkapi vaksinasi.

 

"Mereka adalah orang-orang yang harus dipastikan vaksinasinya lengkap. Semua merk vaksin aman, sehat, bermanfaat, berkualitas," ucapnya.

Diketahui, ridak hanya Singapura dan Malaysia, Indonesia juga melaporkan adanya peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir. Pihak Kementerian Kesehatan RI menuturkan bahwa terjadi peningkatan kasus COVID-19 hingga 80 persen.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan bagaimana situasi dan kondisi pasien COVID-19 yang ada di Ibu Kota.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI dr Ngabila Salama menyebut bahwa lonjakan kasus seperti ini wajar terjadi setiap enam bulan sekali, khususnya pada pancaroba dan musim hujan.

"Sejak Juni 2023 Indonesia sudah masuk fase endemi COVID-19. Lonjakan kasus COVID-19 dapat terjadi setiap enam bulan sekali, polanya seperti ISPA terutama terjadi lonjakan saat pancaroba dan musim penghujan," ujar Ngabila, Selasa, (5/12). 

Berita Terkait
News Update