ADVERTISEMENT
Kamis, 7 Desember 2023 09:30 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seniman Butet Kartaredjasa membantah kabar tentang intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian saat pagelaran teater "Musuh Bebuyutan" di Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (1/12/2023).
Menurut Butet Kartaredjasa, intimidasi yang dimaksudkan hanya sebatas pada surat yang dia sebagai penyelenggara tandatangani. Dalam hal ini, surat tersebut diterbitkan oleh pihak kepolisian melalui Polsek Cikini, Jakarta Pusat.
"Intimidasi itu berupa surat pernyataan yang harus saya tandatangani bahwa saya tidak boleh bicara soal politik. Itu intimidasinya. Selama ini tidak pernah ada yang gitu-gituan itu, baru kali ini," ujar Butet kepada wartawan pada Rabu (6/12/2023).
Butet menegaskan, bahwa tidak ada intimidasi dalam artian tekanan verbal atau fisik, tetapi hanya selembar surat. "Jadi intimidasinya di situ, bukan didatangi orang lalu ditekan-tekan, bukan begitu," sambung Butet.
Butet Kartaredjasa dan Agus Noor diduga mendapatkan intimidasi saat menggelar pertunjukan yang berisi muatan satir politik di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta pada Jumat (1/12/2023).
Sebelum acara berlangsung, beberapa petugas Polsek Cikini datang ke lokasi acara dan meminta penyelenggara membuat surat pernyataan agar tidak menampilkan pertunjukan dengan unsur politik.
Dalam surat tersebut, penanggung jawab diminta untuk tidak menggunakan atribut partai politik (parpol), pasangan calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), dan juga kegiatan politik lainnya. Surat tersebut kemudian ditandatangani oleh Butet.
Meskipun mendapat surat pernyataan tersebut, pertunjukan tetap digelar dan dihadiri oleh Menko Polhukam Mahfud MD sebagai penonton biasa.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT