JAKARTA, POSKOTA.CO.ID- Setelah terjebak dalam terowongan yang runtuh selama lebih dari dua minggu, 41 pekerja di India akhirnya berhasil diselamatkan pada Selasa (28/11/2023) kemarin.
Melansir BBC News, penyelamatan tersebut berhasil dilakukan, usai para ahli pertambangan mengebor batu, beton dan tanah di terowongan tersebut.
Ke-41 orang yang disebut juga sebagai penambang tikus itu merupakan pekerja untuk mengebor batu dan kerikil secara manual, setelah mesin bor besar rusak.
Rencananya, terowongan tersebut merupakan bagian dari jalan raya Char Dham senilai 1,2 miliar Pounds, yang dibangun untuk menghubungkan empat situs ziarah Hindu melalui jalan sepanjang 500 mil.
Kendati demikian, tanah longsor datang dan memutus terowongan yang mereka gali di bawah pegunungan Himalaya di India, sehingga membuat para pekerja tersebut telah terjebak selama 17 hari.
Upaya penyelamatan pun bejalan lambat, karena puing-puing yang berjatuhan serta kerusakan berulang kali pada mesin pengeboran berat yang dipakai.
Beruntungnya, tim penyelamat dapat menyalurkan makanan, air dan oksigen melalui pipa- pipa kecil untuk para pekerja tersebut.
Selama terjebak dalam terowongan, para pekerja itu mengaku, tinggal dalam ruangan sepanjang dua kilometer.
Mereka pun menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan dan didorong untuk berbicara satu sama lain, bercerita, melakukan yoga, berolahraga ringan, dan bermain permainan papan yang dikirimkan petugas penyelamat.
Namun, beberapa pekerja kemungkinan besar akan mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) akibat penderitaan yang mereka alami selamat terjebak.
"41 orang tersebut akan mengalami beberapa gejala pasca-trauma seperti insomnia, mimpi buruk yang berulang, teringat kembali akan runtuhnya terowongan, dan kecemasan. Tidak semua orang akan mengalami kelainan ini, namun sebagian besar akan menderita gejala ini, katakanlah, tiga hingga enam bulan,” kata dokter Dinakaran Damodharan dari Institut Nasional Kesehatan Mental dan Neurosains dikutip BBC News, Rabu (29/11/2023).
Untuk itu, Damodharan mengatakan bahwa para pekerja tersebut harus diperiksa setidaknya selama satu tahun, karena kemungkinan mengalami perubahan kepribadian yang bertahan lama.