SERANG, POSKOTA.CO.ID – Lingkungan Pipitan, Kota Serang, Banten menjadi santer empat tahun belakangan ini.
Banyak orang berbondong-bondong untuk berswafoto di lukisan dinding jalan dan rumah warga.
Buah tangan kreatif dari masyarakat Lingkungan Pipitan ini, tersohor bisa meningkatkan geliat ekonomi di wilayah Kota Serang.
Lingkungan Pipitan kini didapuk menjadi Kampung selfie. Legalitasnya telah diresmikan Pemkot Serang pada 2019.
Hal iti berkat gagasan Akhyadi. Pada awalnya, dirinya resah dengan lahan kosong yang dijadikan pembuangan sampah liar oleh warga.
Apalagi, tumpukan sampah itu membuat kumuh dan mencoreng citra Lingkungan Pipitan menjadi buruk.
"Dulu itu kita ngumpul, dulu kumuh tempat sampah. Saya ingin berbuat sesuatu yang berdampak pada masyarakat tentang lingkungan," katanya kepada Poskota, Senin (27/11/2023).
Pria kelahiran 15 Juli 1984 itu, mengajak pemuda untuk bergerak dalam menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
"Bikinlah taman kreatif, izin ke RT, RW karena ini dulunya tempat sampah, warga buang sampah di sini. Daripada bentrok akhirnya izin dulu," ucapnya.
Akhyadi yang gemar dalam kerajinan tangan, menularkan hobinya kepada anak muda untuk dikembangkan agar berdampak positif terhadap lingkungang.
Hingga akhirnya gagasan melukis dinding jalan dan rumah warga tercetus, Hingga akhirnya Pipitan disebut sebagai Kampung Selfie.
Hal itu akibat banyaknya pengunjung yang kerap selfie di lukisan warga dan mempostingnya di media sosial.
"Anak-anak muda, emak-emak bareng-bareng menghiasi dinding untuk tempat selfie, bareng-bareng bergerak," ungkapnya.
Setelah dinikmati masyarakat luas, warga Pipitan semakin bersemangat dalam menjaga dan merias lingkungan. Ditambah gerakan tersebut berdampak pada nilai tambah ekonomi warga.
"Dirasakan manfaat bagi masyarakat dengan tempat bermain anak. Kami menggagas kampung selfie. Sebenarnya dari gerakan kecil, pemuda bagian penggeraknya. Terbentuklah Kampung selfi, diresmikan Wakil Walikota Serang," tambahnya.
Akhyadi sadar, hanya kerativitas masyarakat yang dapat mengubah tempat pembuangan sampah hingga menjadi kampung wisata.
Apalagi, di wilayahnya bukan termasuk daerah laut dan pegunungan yang bisa menjual keindahan alam.
"Kita itu gak ada laut, gunung jadi tempat sampah diubah tempat wisata, itu yang bisa merubah lingkungan yang tidak punya manfaat sekarang banyak manfaatnya," ungkapnya.
Berkat krativitas dan gagasan yang dibangun pemuda, Taman Kreatif Pipitan kerap dianugerahi penghargaan dari pemerintah.
Untuk 2023 saja, sudah ada tiga penghargaan yang diberikan dari pemerintah daerah hingga pusat.
Pengelola Taman Kreatif Pipitan, Akhyadi mengaku bersyukur gerakannya yang awalnya untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya lingkungan bersih, berdampak bisa lebih besar.
Sehingga, Taman Kreatif Pipitan saat ini bukan hanya bisa dinikmati masyarakat setempat, melainkan oleh masyarakat luas.
Tidak sampai di situ, gagasannya dalam mengelola sebuah taman, diikuti oleh penggerak lingkungan lainnya.
"Alhamdulillah sekarang banyak taman, Taman Kreatif, Taman Sakinah, Taman Kosambi, Taman di Tegal Kembang, alhamdulillah nular," ucapnya.
Atas kerja keras dan cerdas tersebut, Taman Kreatif Pipitan baru-baru ini menyabet penghargaan dari Kemenpar Ekraf atas kategori Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
"Kementerian Pariwisata kita dapat KIM terbaik di bidang pariwisata se Indonesia. Kemarin diserahkan sama Pj Gubernur ya, alhamdulillah," ujarnya.
Selain itu, ada juga penghargaan tingkat provinsi atas kategori Karang Taruna dan kampung inivasi dari Pemkot Serang.
"Sebelum itu kita mendapat hadiah lomba Karang Taruna dari provinsi. Terus kampung berinovasi dari Kota Serang," ungkapnya.
Akhyadi bersyukur niat baik pemuda di Pipitan bisa menjadi gerakan positif bagi perkembangan daerah.
"Jadi tiga kategori tahun ini sudah kita dapati dari Kota Serang kategori kampung resik lan aman, tingkat provinsi Karang Taruna, nasional KIM," jelasnya. (Bilal)