SERANG, POSKOTA.CO.ID - Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja buka suara terkait adanya oknum Komisioner Bawaslu Kota Medan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan pemerasan calon anggota legislatif.
Ia menegaskan, oknum tersebut saat ini telah di non-aktifkan dan akan diberhentikan tetap usai adanya putusan pengadilan atau prosesnya dipercepat oleh DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu).
"Sekarang pemberhentian sementar, jika ada keputusan pengadilan maka akan dilakukan pemberhentian tetap atau membawa ke dewan kehormatan untuk dipercepat prosesnya," katanya, saat ditemui di Kota Serang, Kamis (23/11/2023).
Dengan diberhentikan sementara, oknum Komisioner Bawaslu Kota Medan atas inisial AH (32) tersebut tidak dibolehkan melaksanakan tugasnya.
"(Statusnya) Non aktif untuk sementara (dari Komisioner Bawaslu Kota Medan," ucapnya.
Agar kejadian pemerasan tidak terulang, pihaknya mengaku telah melakukan antisipasi dan pencegahan.
"Jika kemudian masyarakat menilai ada potensi demikian, laporkan ke Bawaslu dan kami akan bekerjasama dengan Kepolisian untuk mengungkap berbagai kasus jika ada Bawaslu tidak netral ataupun meminta hal sesuatu materi," jelasnya.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan tindakan memperbaiki kinerja organisasi agar periatiwa serupa tidak terulang kembali.
"Kita tunggu proses di Kepolisian. Kita harapkan cepat agar bisa melakukan tindakan-tindakan dan memperbaiki kinerja organisasi Bawaslu Kota Medan," ungkapnya.
Diketahui, oknum Komisioner Bawaslu Kota Medan berinisial AH (32 tahun) di OTT Polda Sumut di sebuah hotel di Kota Medan pada 14 November 2023 malam.
Selain itu, ada dua warga berinisial FH (29) dan IG (25) dalam operasi tersebut. Ketiganya ditangkap saat sedang serah terima uang yang diduga merupakan bagian dari tindakan pemerasan terhadap seorang caleg DPRD Kota Medan. (Bilal)