ADVERTISEMENT

Roda-roda LRT Jabodebek Disorot, BPK Diminta Turun Lakukan Audit

Minggu, 19 November 2023 15:15 WIB

Share
LRT Jabodebek belakangan dikeluhkan karena waktu tunggu yang lama. Foto: Poskota.
LRT Jabodebek belakangan dikeluhkan karena waktu tunggu yang lama. Foto: Poskota.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama, angkat suara perihal banyaknya keluhan pengguna LRT Jabodebek belakangan ini.

Pria yang akrab disapa SJP itu menyatakan bahwa pengguna LRT Jabodebek saat ini merasa bahwa waktu tunggu terlalu lama, sehingga banyak dari mereka kemudian beralih mencari alternatif transportasi lain.

"Saat ini, waktu tunggu kereta LRT Jabodebek mencapai 30 menit di waktu sibuk dan 1 jam pada saat waktu tidak sibuk," ungkap SJP dalam pernyataannya, Minggu (19/11/2023).

Menurut SJP, waktu sibuk LRT Jabodebek berlangsung pukul 05.00-09.00 WIB, sementara waktu tidak sibuk adalah pukul 10.00-15.00 WIB. Waktu tunggu yang panjang saat ini berbeda dengan kondisi awal operasi LRT Jabodebek.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sebelumnya menjelaskan penyebab panjangnya waktu tunggu LRT Jabodebek yang hingga 1 jam dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI tanggal 7 November 2023.

"Penyebabnya adalah 18 trainset LRT Jabodebek harus diistirahatkan untuk pembubutan roda yang aus, berpengaruh pada jumlah kereta yang dapat beroperasi. Menhub menargetkan perbaikan roda aus LRT Jabodebek selesai dan kembali normal pada Desember 2023," jelas anggota DPR RI dari Dapil NTB 1 ini.

Oleh sebab itu, SJP meminta Kemenhub untuk fokus pada penyebab ausnya roda LRT Jabodebek, bukan hanya percepatan pembubutan. Masyarakat saat ini bertanya-tanya apakah roda yang aus tersebut digunakan sejak uji dinamis LRT Jabodebek tahun 2021 lalu.

"Masyarakat menduga ada pelanggaran peraturan teknis terkait standar lebar rel yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api," terang SJP.

SJP menambahkan bahwa pada LRT Jabodebek, seharusnya lebar rel sesuai aturan ditambah 20 mm bukan hanya 10 mm.

"Jika masalah lebar rel tidak diselesaikan sesuai peraturan, roda-roda yang dibubut akan cepat aus lagi. Selain itu, ditemukan pula masalah serbuk besi pada beberapa titik rel LRT yang diduga menyebabkan korsleting pada beberapa komponen wesel," tutupnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT