JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Situs obrolan teks dan video yang sempat terkenal pada tahun 2010 yakni, Omegle telah ditutup. Omegle resmi ditutup setelah 14 tahun beroperasi sejak 25 Maret 2009 hingga terakhir pada Rabu, 8 November 2023.
Pendiri Omegle, Leif K-Brooks mengungkapakan alasan situs tersebut berhenti beroperasi dalam keterangan yang dibagikannya melalui website omegle.com. Ia menuliskan dengan kalimat yang panjang untuk menyatakan latar belakang Omegle ditutup. Bahkan, pendiri Omegle itu menceritakan rinci awal mula dirinya menyukai internet.
“Sejak saya menemukan Internet di usia muda, Internet telah menjadi tempat yang ajaib bagi saya. Tumbuh di kota kecil, relatif terisolasi dari dunia yang lebih besar, saya menyadari betapa banyak hal yang bisa ditemukan – berapa banyak orang-orang dan ide-ide menarik yang ditawarkan dunia," tulis pendiri Omegle yang sudah diartikan dalam bahasa Indonesia, pada Kamis (9/11/2023).
K-Brooks juga menuliskan bahwa, Omegle dirilis saat dirinya masih terbilang remaja. Saat itu, pria remaja itu menyebutkan ia yang menyukai dunia teknologi ingin memperkenalkan sesuatu inovasi berupa teks dan video kepada dunia tentang 'Omegle'.
"Saya meluncurkan Omegle ketika saya berumur 18 tahun, dan masih tinggal bersama orang tua saya. Hal ini dimaksudkan untuk membangun hal-hal yang saya sukai tentang Internet, sekaligus memperkenalkan suatu bentuk spontanitas sosial yang saya rasa tidak ada di tempat lain. Jika Internet adalah perwujudan dari "desa global". Omegle dimaksudkan sebagai cara untuk berjalan-jalan di desa tersebut, memulai percakapan dengan orang-orang yang Anda temui di sepanjang jalan," papar dia.
Selama hampir satu dekade K-Brooks melihat dunia lewat Omegle. Para pengguna yang saling menyapa dan tak sedikit bertemu jodohnya menjadi salah satu kebahagiaan kecil bagi dia.
"Selama bertahun-tahun, orang-orang telah menggunakan Omegle untuk menjelajahi budaya asing; untuk mendapatkan nasihat tentang kehidupan mereka dari pihak ketiga yang tidak memihak; dan untuk membantu meringankan perasaan kesepian dan isolasi. Saya bahkan pernah mendengar cerita tentang pertemuan belahan jiwa di Omegle, dan menikah. Itu hanya beberapa hal yang menarik," jelas K-Brooks.
Namun menurut dia, banyak orang yang justru menggunakan Omegle dengan cara yang salah dan tak bertanggung jawab sehingga menimbulkan tindak kriminal yang mengakibatkan banyak korban dari kecanggihan teknologi yang dibuatnya.
"Meski begitu, perang melawan kejahatan bukanlah sesuatu yang bisa dimenangkan. Ini adalah pertempuran tanpa akhir yang harus dilakukan dan dilakukan kembali setiap hari, dan bahkan jika Anda melakukan pekerjaan terbaik yang bisa Anda lakukan. Anda mungkin mendapat hasil yang cukup besar, tapi Anda tidak akan "menang" dalam arti absolut. Itu memilukan, tapi ini juga merupakan pelajaran dasar kriminologi, dan satu hal yang menurut saya dipahami oleh sebagian besar orang pada tingkat tertentu," tandasnya.
Ia pun mengaku sudah kehabisan biaya untuk melanjutkan pengoperasiannya, sehingga K-Brooks memutuskan untuk menutup aplikasi yang sering digunakan oleh remaja di seluruh dunia sejak berdirinya Omegle.
"Biaya untuk mengoperasikan Omegle, dan memerangi penyalahgunaannya – sangatlah besar. Pengoperasian Omegle tidak lagi berkelanjutan, baik secara finansial maupun psikologis," ungkap dia.