BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat (Asda II) Inayatullah buka kegiatan FGD Pemuda Milenial dengan tema Antisipasi Politik Identitas dan Pemanfaatan Rumah Ibadah untuk Kegiatan Politik.
Gelaran FGD ini diikuti oleh Pelajar Menengah Atas, Karang Taruna, Kesbangpol, Dinas Sosial, perwakilan KPU Kota Bekasi dan Bawaslu.
Pelaksanaan ini berlangsung di Kedai Kopi Prambanan, Rawalumbu, Kota Bekasi. Rabu (8/11/2023) siang. Dalam dialognya kepada peserta yang hadir, Inayatullah menyampaikan agar isu toleransi masih berpotensi merusak gelaran Pemilu 2024.
Faktor penyebabnya dikatakan karena terkikisnya nilai-nilai toleransi akibat pengaruh media sosial.
“Memasuki tahun politik ini, intoleransi ini masih menjadi potensi. Selain itu ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan teknologi terutama melalui medsos untuk menebar berita-berita hoax dan pesan adu domba,” ucap Inayatullah, Rabu (8/9/2023).
Kemajuan teknologi tak bisa dielakkan, maka dengan itu harus dimanfaatkan dengan bijaksana.
“Era saat ini teknologi apalagi pengembangan media sosial tidak bisa dielakan. Dan justru kemajuan itu bisa kita manfaatkan dengan bijak dan sebaik-baiknya. Seperti IG, saya pun ada Baba Inay, di sana bisa menjadi ruang diskusi yang baik serta menebarkan pemberitaan positif,” ungkapnya.
Isu politik Identitas perlu mendapatkan perhatian khusus, karena dapat merusak kestabilan sosial, apalagi dilakukan di tempat ibadah.
Kota Bekasi yang merupakan kota heterogen, dijelaskan Inayatullah, memiliki beragam budaya dengan sifat kemajemukannya. Keberagaman budaya di Kota Bekasi menurutnya, harus jadi penyemangat kaula muda untuk membingkai persatuan.
“Harapan kami, pemuda menjadi pionir, garda terdepan untuk menciptakan situasi kondusif dan perekat persatuan," pungkasnya.