“Profil isotop jaringan manusia seperti tulang, gigi, rambut dan kuku memiliki potensi besar untuk penyelidikan forensik dengan memberikan informasi berharga mengenai riwayat hidup orang yang meninggal yang tidak teridentifikasi yang tidak dapat diperoleh dengan metode analisis lainnya.” jelasnya.
Pemaparan oleh LtCol Prof. Marcus Schiller dari Jerman mengenai riset kedokteran gigi di Jerman yang berfokus pada penggunaan snus oleh tentara Jerman serta perbandingan manfaatnya beralih dari rokok dan dampak pada kesehatan oral. Penggunaan snus bertujuan untuk membantu tentara Jerman yang membutuhkan konsentrasi dari konsumsi nikotin selain merokok.
“Konsumsi snus tidak bebas risiko karena masih terdapat efek patologis pada rongga mulut akan tetapi ini menjadi pilihan lebih baik daripada merokok bagi tentara dan kami terpanggil untuk meneliti lebih lanjut dampak penggunaannya” ungkap Marcus Schiller.
Pemaparan lainnya yang menarik oleh Dr. Rogelio F. Varela Jr dari Filipina yang membahas Unmasking the Impact of Cigarette Smoking on the Male Reproductive System.
Dalam paparannya, dia menyampaikan efek merokok yang berbahaya terhadap sistem reproduksi pria seperti potensi terjadinya penyakit batu ginjal, kanker ginjal, kanker prostat, disfungsi ereksi dan penyakit reproduksi lainnya.
“Untuk mencegah dan menghindari penyakit reproduksi pada pria akibat aktivitas merokok diperlukan upaya berhenti merokok atau beralih ke produk alternatif agar terjadi perbaikan kondisi kesehatan khususnya sistem reproduksi" tutupnya.