ADVERTISEMENT

Gibran Dinilai Langgengkan Politik Dinasti, NCW: Kita Dipertontonkan Opera Oligarki!

Jumat, 27 Oktober 2023 11:22 WIB

Share
Ketua Umum DPP National Corruption Watch (NCW), Hanifa Sutrisna. (Ist)
Ketua Umum DPP National Corruption Watch (NCW), Hanifa Sutrisna. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hadirnya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo dalam kontestasi Pilpres 2024 mendampingi Capres Prabowo Subianto dinilai adanya kuasa relasi untuk melanggengkan politik dinasti. 

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum DPP National Corruption Watch (NCW), Hanifa Sutrisna, Kamis (26/10/2024).

NCW menyoroti adanya kebobrokan di lingkungan Istana Negara atas dugaan pengaturan keputusan di Mahkamah Konstitusi yang memberikan jalan untuk putra mahkota agar bisa maju menjadi bacawapres tergelar dengan sempurna. Meskipun beraroma suap, kolusi dan nepotisme.

“Kita kembali dipertontonkan opera oligarki di dunia perpolitikan Indonesia. Kami DPP NCW melihat MK makin ugal-ugalan, keluar dari esensinya yang semestinya menjalankan check and balances pada kekuasaan pembuat undang-undang (eksekutif dan legislatif),” kata Hanif.

 

Dia mengatakan, kekhawatiran akan ketidaknetralan dari Ketua MK membuat publik meragukan lembaga penegakan hukum konstitusi ini tidak dapat dipercaya jika terjadi perselisihan pada Pilpres dan Pileg 2024.

“Jika lembaga sebesar MK bisa dikooptasi dan dikonsolidasikan oleh oknum penguasa, kemana lagi rakyat akan mengadu jika hak konstitusi mereka diganggu oleh undang-undang dan peraturan yang dibuat penguasa?” Tanya Hanif.

Menurutnya, Gibran telah memperlihatkan betapa kecilnya nilai perjuangan, pengalaman dan jabatan para Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di hadapan ribuan relawan dengan menyatakan ‘tenang Pak Prabowo, saya ada di sini’.

 

“Segitu hebatnya politik dinasti sehingga cukup dengan seorang Gibran, seolah-olah semua masalah bisa diselesaikan dengan kekuasaan dan nepotisme karena ada hubungan kuasa relasi dengan Presiden Jokowi,” katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT