Sementara, berdasarkan perhitungan Price to Earning Ratio (PER), sebagai acuan untuk menilai saham berdasarkan aspek fundamental, PER BJBR di angka 6.1, artinya sudah murah. Apalagi, secara kinerja bisnis dan keuangan BJBR masih sangat positif dari sisi rasio laba, rasio utang, kredit macet, masih terjaga dengan baik.
Selain masih murah, BJBR merupakan salah satu saham non cyclical yang rajin membagikan dividen cukup besar. Rata-rata pembagian dividen BJBR sekitar 6 persen, bahkan bisa lebih. Angka deviden itu, tentu saja di atas inflasi.
Lihat saja, pada tahun buku 2022, BJBR membagikan dividen yield sebesar 7,55%, jauh di atas inflasi. Tahun buku 2022 bank BJB berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang berkualitas. Sehingga dividen per saham pun meningkat dari Rp 99,11 menjadi Rp 104,55. Sementara, dalam kurun waktu lima tahun, average devidend yoel BJBR di angka 8.95% jauh di atas deviden yield industri yang hanya 2.74%.
Sejumlah sekuritas, juga memberikan penilaian positif terhadap saham BJBR dalam berbagai riset-riset terbarunya. Apalagi, sektor perbankan diproyeksikan akan tetap tumbuh positif seiring dengan perbaikan ekonomi dan terjaganya daya beli.
Berdasarkan riset dari beberapa sekuritas ternama di Indonesia, margin bunga bersih perbankan nasional diprediksi tetap stabil, meskipun pertumbuhan kredit diprediksi moderat tahun 2023.
Sebagai informasi, semester I-2023, Bank Bjb secara konsolidasi membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp 908,75 miliar.
Adapun portofolio kredit yang diberikan Bank Bjb tercatat sebesar Rp 129,28 triliun, naik 11% (QoQ) dari Rp116,45 triliun di kuartal I-2023, dan meningkat 4,77% (YoY) dari tahun lalu yang sebesar Rp 115,17 triliun.
Investor juga bisa tetap tenang, karena BJBR terus bekerja keras melakukan pengelolaan asset dan liabilitas yang optimal, meningkatkan fee based income, juga mendorong efisiensi baik melalui suku bunga maupun dalam setiap kegiatan operasional. BJBR juga fokus dalam mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, mengoptimalkan ekosistem yang dikelola, juga meningkatkan product holding dari nasabah-nasabah yang ada. (toga)