JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Makanan dengan olahan daging ayam memang menjadi menu favorit banyak masyarakat di Indonesia, salah satunya ayam geprek. Selain memiliki cita rasa yang khas, rumah makan atau restoran ayam geprek juga mudah dijangkau diberbagai wilayah Tanah Air.
Tak hanya digemari oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, menu masakan ayam geprek juga kini mulai diminati oleh para warga negara tetangga, yakni Singapura.
Nabila Cholida, wanita cantik asal Jember yang menjadi salah satu pelopor bisnis ayam geprek di Singapura berhasil memperkenalkan makanan khas Indonesia itu ke warga negara asing.
Selain membantu memperkenalkan ayam geprek ke warga negara Singapura, Nabila juga sukses membuka bisnis kuliner ayam geprek bernama 'Papa Ayam' di negara tetangga tersebut.
Nabila Cholida sendiri lahir di Jember pada 1 September 1998 silam. Usai menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Nabila pun melanjutkan studi S1 ke James Cook University Singapore pada program Business dengan jurusan Marketing and Management.
Bermula dari rasa rindunya terhadap ayam geprek dan makanan khas Indonesia lainnya, Nabila berinisiatif untuk membuat ayam geprek buatannya sendiri di dapur apartemen yang pada saat itu ia tempati saat masih menjadi mahasiswi.
"Awalnya aku sudah mau masuk semester akhir di kampus. Waktu itu aku ingin banget makan ayam geprek, tapi enggak ada yang jual. Jadi aku bikin ayam geprek sendiri sama pacarku (sekarang suami) di dapur apartmen," ujar Nabila yang dikutip dari laman HaiBunda, Rabu (18/10/2023).
Tak hanya membuat ayam geprek untuk dirinya dan pasangannya, Nabila justru membagikan hasil masakannya tersebut kepada teman-temannya yang pada saat itu juga tinggal di apartemen yang sama.
"Kita juga bagi-bagi ke teman-teman seapartemen, dua orang dari Indonesia juga," sambungnya.
Tanpa diduga, teman-teman Nabila mengaku sangat menyukai ayam geprek buatannya, hingga meminta Nabila untuk memasaknya lagu. Melihat peluang serta kesempatan tersebut, Nabila akhirnya memutuskan untuk membuka usaha ayam geprek.
"Aku dan suami mikir, ini bisa dijual ke teman-teman sekampus. Akhirnya kita tawarin ke mereka dan banyak sekali yang mau order ayam geprek. Setiap pesan, mereka selalu post di Instagram Story, dari situ kita mulai dikenal sama student-student di kampus lain," ungkapnya.
Selama menekuni bisnis ayam gepreknya itu, Nabila dan suami harus membagi waktu serta tugas untuk menjalani usaha tersebut. Selain jumlah pesanan yang terus meningkat, keduanya juga diketahui masih memiliki tanggung jawab yang besar sebagai seorang mahasiswa.
"Karena kita masih kuliah semester akhir, kita buka sistem PO. Jadi, lebih mudah untuk mengatur waktu untuk belajar dan bikin order ayam geprek. Awalnya agak kewalahan karena two man show, dari mulai belanja bahan, prepare bahan, masak, ambil order, bahkan nganterin ke stasiun MRT yang terdekat," kata Nabila.
"Dari situ lah awal mulanya. Dari nganterin ke kampus, ke kampus lain, ke perkantoran, hingga ke rumah-rumah," lanjutnya.
Melihat ada potensi besar, Nabila akhirnya memperluas jaringan bisnis ayam geprek miliknya yang ia beri nama 'Papa Ayam'. Saat ini, usaha yang dimulai dari dapur apartemen itu telah berkembang dan menjadi outlet kecil yang terletak di Orchard Road, Singapura.
"Atas dukungan dan doa orangt ua dan keluarga, kami buka outlet pertama di 313@Somerset sekitar Orchard Road. Outlet kecil dengan mimpi yang besar, yang saya enggak ngira empat tahun kemudian akan membawa kami ke outlet outlet lainnya yang lebih besar," ucap Nabila.
"Cabang kami ada di VivoCity, PLQ Mall, dan Northpoint City," lanjut Nabila.
Selama empat tahun menjalani bisnis ayam geprek, kini Nabila telah memiliki empat cabang outlet yang tersebar di Singapura. Nabila dan suami memiliki target untuk segera membuka outlet yang ke-5 dan 6 di Singapura.