SERANG, POSKOTA.CO.ID – Menghadapi kontinjensi dan antisipasi gangguan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Kepolisian Daerah (Polda) Banten menggelar pelatihan simulasi pengamanan VIP/VVIP Protection dalam rangka Operasi Mantap Brata Maung 2023-302.
Pelatihan simulasi tersebut dilakukan guna mematangkan kesiapan personel jika suatu saat terjadi tindakan anarkis atau konflik sosial yang menimbulkan kerusuhan dalam rangka pengamanan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.
Acara simulasi yang digelar di lapangan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Kamis (12/10/2023) ini dihadiri Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto, Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, Wakapolda, Brigjen Pol M. Sabilul Alif, Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Tatang Subarna, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten, Rohmad Nursahid.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyatakan keyakinannya bahwa penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres berjalan dengan baik, aman dan lancar.
"Kita yakin penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2024 akan berjalan dengan baik, damai dan lancar," kata Al Muktabar.
Al Muktabar berharap latihan simulasi ini dapat mematangkan kesiapan personel dalam menjaga pengamanan Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.
"Atas nama pemerintah Pusat dan Pemrov Banten, kami mengapresiasi setinggi tingginya kepada seluruh yang terlibat dalam pengamanan, khususnya personil yang melakukan simulasi. Luar biasa, semua dilakukan dengan cermat, tepat dan penuh ketangkasan," ungkap Al Muktabar.
Sementara Karoops Polda Banten Kombes Dedy Suhartono mengatakan tujuan dari dilaksanakannya pelatihan untuk memastikan para personel siap menghadapi tugas nyata pengaman VIP/VVIP Protection saat kampanye.
Dedy juga menegaskan bahwa tugas personel Polda Banten ke depan akan lebih berat terlebih saat memasuki tahapan-tahapan Pemilu 2024.
"Tugas personel kedepan pasti lebih berat, sehingga personel perlu dipersiapkan sejak dini melalui latihan-latihan rutin dan pembinaan fisik secara terus menerus," tegas Dedy.
Dedy juga menuturkan Dalam pelatihan ini menampilkan kondisi nyata di lapangan. Personil yang bertugas harus memahami bagaimana cara bertindak dalam setiap tahapan situasi yang ada, seperti pergeserannya dari situasi kuning menuju kondisi merah.
.jpg)
.png)
