Petani di Tangerang Rugi 30 Persen Akibat Kemarau Panjang Tahun Ini

Senin 09 Okt 2023, 15:28 WIB
Potret sawah di musim kemarau. (Panca Aji)

Potret sawah di musim kemarau. (Panca Aji)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Kemarau panjang di tahun ini berdampak pada sektor pertanian di Kabupaten Tangerang, Banten.

Seperti yang dialami oleh petani sayur dan padi di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.

Dimana, para petani ini mengaku merugi hingga 30 persen akibat musim kemarau.

Ridwan (58), salah satu petani sayur di Kecamatan Sindang Jaya mengatakan bahwa kerugian yang dialami petani akibat biaya produksi naik hingga 50 persen.

Tak hanya meningkatnya biaya produksi, kemarau panjang ini juga berdampak pada hasil panen.

"Air ada kalau mau berkorban modal buat menyedot air, biasanya seminggu lima ratus ribu, sekarang dua kali lipat sampai tiga kali lipat buat modal bensinnya aja," katanya, Senin (9/10/2023).

Menurut dia, rata-rata tanaman sayur-mayur yang petani tanam di wilayah Sindang Jaya gagal panen, karena kekeringan dan mati hingga akibatkan kerugian hingga puluhan juta. 

"Biaya produksi nambah, penghasilan berkurang. Jadi sekarang biaya petani lumayan banyak modalnya, tidak seperti musim hujan. Dalam per hektar itu sekarang bisa sampai Rp20 juta sampai Rp15 juta," ujarnya. 

Ia menyebutkan, akibat musim kemarau tersebut sejumlah lahan tanaman sayur juga mengalami tandusan (lahan mati) yang menyebabkan tanaman petani itu mengering. 

Kondisi tersebut pun, lanjutnya, bisa mengancam pada persediaan pangan, khususnya sayur bagi kebutuhan hidup masyarakat di Kabupaten Tangerang. 

"Dibilang rugi yah rugi, orang kerjaannya kayak gini, mau ditinggalin, terus mau usaha apa. Memang pendapatan jadi tipis, ada lebihnya cuma nggak kayak musim hujan," ungkapnya. 

Berita Terkait
News Update